Breaking News

Bunuh Diri: Sisi Hitam Sekulerisme

Spread the love

Oleh: Sri Rostika

(Aktivis Muslimah Kota Banjar)

Muslimahtimes- Kasus bunuh diri tidak hanya terjadi di negera Indonesia saja, tetapi kasus bunuh diri pun banyak terjadi di berbagai penjuru dunia dan menjadi wabah global yang kronis.

Peristiwa yang memprihatinkan yang menimpa anak generasi umat ini, seorang siswi SMP meninggal setelah terjun dari gedung bertingkat sekolahnya, dugaan kuat dia melakukan bunuh diri dipicu dari masalah-masalah keluarga yang tidak bisa ia atasi, demikian juga ia merasa tidak mendapatkan dukungan dari keluarga maupun lingkungannya.

Organisasi kesehatan dunia WHO menetapkan hari anti bunuh diri dan PBB mencatat bahkan setiap detiknya ada 4 orang yang bunuh diri dan tidak termasuk dari 20 orang yang mencoba melakukan bunuh diri. Di dalam data PBB berarti ada sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya.

Menurut data, kasus bunuh diri ini dipicu oleh berbagai hal, dimulai :

1. Depresi, yaitu tekanan kejiwaan yang sangat luar biasa

2. Gangguan mental atau gangguan kejiwaan, mereka mendapat bisikan-bisikan yang aneh sehingga memutuskan untuk bunuh diri

3. Tindakan impulsif akibat mengonsumsi narkoba atau alkohol

4. Tidak memiliki solusi atau jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi

5. Merasa sudah dekat dengan kematian karena penyakit yang menahun yang tak kunjung sembuh.

Pemicu bunuh diri setidaknya terjadi karena 2 hal. Pertama, seseorang yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahannya, dia tidak punya solusi untuk hal itu. Kedua, sesorang yang terpengaruh narkoba, alkohol atau zat-zat yang memabukkan sehingga dia tidak bisa mengontrol perilakunya, pengaruh zat itu lah yang kemudian seseorang bisa melakukan tindakan yang keji termasuk bunuh diri.

Bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini? Dan bagaimana Islam memberikan solusi atas wabah global yang sudah kronis ini?

Sistem saat ini seperti sudah tak mampu lagi menyelesaikan persoalan kasus bunuh diri, pasalnya bukan malah menurun tetapi malah semakin banyak orang yang melakukan bunuh diri dan kasusnya tidak hanya menimpa rakyat jelata saja tetapi menimpa orang-orang yang menjadi panutan masyarakat bahkan public figure.

Islam sangat mengecam dan Islam memberikan sanksi tegas kepada orang-orang yang melakukan bunuh diri, para Mufasir menafsirkan ayat di dalam surat al Baqarah ayat 195 “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” maksud dari ayat tidak boleh menyakiti diri sendiri apalagi bunuh diri.

Di dalam Islam perilaku bunuh diri itu sangat dicela bahkan bagi para pelakunya akan diazab dengan azab yang sangat pedih di akhirat nanti.

Di dalam H.R Bukhari “Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu kelak akan berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam perutnya sendiri di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka kelak ia akan meminumnya sedikit-demi sedikit di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka dia akan dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-selamanya”.

Islam tidak hanya mencela perilaku bunuh diri, tetapi Islam juga memberikan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi, dimana individu akan diberikan pemahaman dan pembinaan di dalam keluarganya bagaimana menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi oleh individu. Maka jika pemahaman dan pembinaan ini rutin dilakukan kepada individu maka tidak akan menemukan kebuntuan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi dan kalau dia merujuk kepada syariat Islam, maka syariat Islam mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi.

Berkaitan dengan remaja, maka keluarga, lingkungan dan sekolah harus menuntun mereka dengan memberikan perhatian khusus karena mereka belum berpengalaman dalam mengahadapi permasalahn kehidupan.

Bukan hanya diserahkan kepada keluarga, lingkungan atau sekolah tetapi Islam juga harus diberlakukan sebagai sebuah sistem yang bisa meminimalisir tekanan-tekanan kepada anggota masyarakat. Jadi Islam memberikan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang minim stress dan minim depresi karena di dalam Islam melahirkan kebijakan kebijakan yang membuat orang tidak sengsara untuk memikirkan kebutuhan hidupnya.

Wabah bunuh diri kronis ini tidak lain dan tidak bukan karena terus diterapkannya sistem sekuler kapitalis, dimana sistem ini jika terus dipertahankan maka akan terus muncul stressor stressor baru bahkan akan terus bertambah.

Maka kita butuh sistem Islam yang bukan hanya akan menghantarkan keselamatan di dunia dan akhirat, namun sistem Islam juga mampu menghantarkan kemakmuran, keharmonisan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. []

Leave a Reply

Your email address will not be published.