Breaking News

Memaknai Ramadan Dengan Benar

Spread the love
Oleh. Wahyu Utami, S.Pd
(Guru di Bantul, Yogyakarta)
Muslimahtimes.com–Dalam hitungan hari kita akan berjumpa kembali dengan bulan Ramadan. Bulan suci yang sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. 
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh rahmat, keberkahan dan pengampunan. Pada bulan Ramadan pula Al-Qur’an diturunkan pertama kali oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. Pada bulan ini pula ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatulkadar.
Allah menjanjikan begitu banyak pahala bagi kaum muslimin yang berpuasa pada bulan Ramadan dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan. Pada bulan ini, pahala akan dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan lebih. Orang yang berpuasa Ramadan akan keluar dari dosa seperti keadaan saat ia keluar dari rahim ibunya. 
Inilah Ramadan, bulan yang setiap detik waktunya mendatangkan kemuliaan dan keutamaan. Sangat sayang jika kita melewatkan begitu saja dan tidak memberi perhatian khusus padanya.
 
Keutamaan Bulan Ramadan
Ada banyak keutamaan bulan Ramadan. Pertama, Ramadan membentuk pribadi mukmin yang takwa yaitu taat secara totalitas kepada Allah dan Rasul-Nya. 
Allah Swt berfirman di dalam Al- Qur’an surat Al Baqarah ayat 183 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa muara dari puasa Ramadan adalah takwa. Takwa ditunjukkan dengan lisan, hati dan perbuatan mengikuti seluruh yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan mencegah dari seluruh yang dilarang oleh Alloh dan Rasul-Nya.
Jadi, takwa adalah ketaatan total kepada Allah Swt dengan cara mengikuti setiap hukum dan aturan-Nya yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Berkaitan dengan hal ini Allah berfirman di dalam QS. Al Baqarah ayat 208 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian semua ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kalian turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.”
Kedua, Allah menurunkan Al-Qur’an pertama kali pada bulan Ramadan. Al-Qur’an inilah yang menjadi petunjuk dan sumber hukum bagi umat manusia. Pada bulan Ramadan Allah swt bukan semata memerintahkan agar mencapai derajat takwa, melainkan juga menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk untuk menggapai takwa tersebut. 
Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 185 yang artinya, “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.”
Al-Qur’an tidak sekadar dibaca dan dihafalkan saja, tetapi harus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan. Oleh karena itu setiap ajaran Al-Qur’an wajib dilaksanakan baik ringan maupun berat. 
Ketiga, pada bulan Ramadan, pintu ampunan dibuka seluas-luasnya. Setan dibelenggu agar tidak menggoda manusia berbuat kemungkaran. Pintu surga dibuka selebar-lebarnya. Allah juga menurunkan satu malam di bulan Ramadan yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam lailatulkadar.
Renungan
Setiap tahun Ramadan selalu datang menghampiri kita. Ia datang dengan segala bentuk curahan kasih sayang Allah kepada umat manusia. 
Ramadan tahun ini menjadi Ramadan ketiga di tengah pandemi Covid-19. Kondisi umat manusia tak terkecuali kaum muslimin semakin nestapa.
Bidang ekonomi babak belur dihajar pandemi dan rakyat masih tertatih-tatih berusaha bangkit. Pada saat yang sama, harga-harga kebutuhan pokok makin membumbung tingi. 
Di tengah situasi yang demikian, para politisi dan pejabat justru sibuk berseteru menuju pilpres 2024. Wacana penundaan pemilu atau presiden tiga periode telah menguras energi bangsa ini. 
Di sisi lain, para aktivis Islam yang tak lelah memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam memperoleh tantangan yang sangat berat. Tuduhan terorisme dan radikalisme disematkan pada para aktivis Islam hingga tak sedikit yang dijebloskan ke dalam penjara.
Sampai kapan kaum muslimin akan hidup seperti ini? Mari jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum yang sangat tepat bagi kaum muslimin untuk melakukan ketaatan yang sepenuhnya kepada Allh dengan menjalankan seluruh perintah dan aturan-Nya sehingga akan memperoleh derajat orang yang bertakwa. Gelorakan perjuangan umat untuk menerapkan Islam secara kaffah/menyeluruh. 
Tanpa semua itu, Ramadan hanya akan berakhir tanpa makna. Setelah itu, dengan berakhirnya Ramadan semua akan kembali seperti semula.