
Oleh. Vicky Pratica Evita Sari. S.Pd
Muslimahtimes.com– Hai Sobat Muslimah, gimana nih puasanya? Alhamdulillah sudah menginjak detik-detik akhir Ramadan ya.. Semoga kita bisa berpuasa dengan lancar sampai akhir nanti. Aaamiin. Ngomongin tentang puasa banyak loh di antara kita yang menjadikan momen puasa sebagai momen untuk diet juga. Supaya badannya bisa memenuhi standar body goals. Nggak salah juga sih ya Sobat, karena salah satu hikmah berpuasa memang membuat badan kita lebih sehat dan bisa mengendalikan nafsu makan kita. Karena bagaimanapun badan kita adalah tanggung jawab kita. Tidak boleh kita makan sembarangan dalam porsi yang berlebihan sampai membuat kita obesitas yang akhirnya membuat kita jadi malas beribadah. Yuk, jadi muslim yang sehat dan kuat!
Meski begitu sobat muslimah, bukan berarti juga badan kita harus mengikuti standar body goals yang ada sekarang. Badan langsing berisi, tinggi semampai, kaki jenjang, kulit putih bersih, hidung mancung, wajah bersih tanpa jerawat. Jangan sampai standar ini membuat kita nggak bersyukur karena merasa jauh dari hal tersebut. Lalu kita mencoba mengikuti standar dengan melakukan berbagai hal termasuk yang nggak diperbolehkan Allah, seperti operasi plastik, suntik ini itu yang belum tentu halal, sulam alis, sulam bibir, dsb. Ingat ya Sobat Muslimah, badan kita tuh otoritas Allah. Warna kulit, bentuk wajah, bentuk hidung, ciri-ciri fisik yang kita miliki saat ini sudah merupakan takdir dari Allah. Sikap kita terhadap takdir Allah tentu menerimanya dong, tidak boleh sampai mengubahnya. Nanti bukannya Allah rida malah Allah murka. Na’udzubillahi min dzalik. Kalau diet untuk berat badan ideal bagaimana? Boleh, tapi biar bernilai ibadah niatkan untuk makin kuat dan sehat supaya bisa beramal saleh lebih optimal lagi ya, Sob.
Sob, tidak perlu loh kita insecure dan merasa cemas dengan bentuk badan kita yang tidak sesuai dengan standar kecantikan. Karena bentuk badan, warna kulit, dsb yang kita dapat sejak lahir adalah hal-hal di luar kemampuan diri kita tidak akan dihisab oleh Allah. Ingat, yang akan dihisab oleh Allah adalah amal perbuatan kita selama di dunia. Jadi jangan melulu fokus fisik ketimbang amal ya. Merasa ngeri kalau timbangan berat badan bergulir ke kanan tapi ngga khawatir kalau timbangan amal bergulir ke kiri. Rugi banget, Sob! Ruginya dunia akhirat pula. Mulai sekarang jangan juga kita melakukan body shaming kepada orang lain ya. Body shaming adalah mengkritik orang lain karena fisiknya. Hal itu bisa menyakiti hati saudara kita, membuatnya minder, dan menjadikan orang lain menjadi tidak bersyukur atas ciptaan Allah pada dirinya. Kita pun juga dosa karena menghina ciptaan Allah. Padahal Allah kan tidak melihat rupa kita tapi Allah melihat amal kita. Lebih baik kita fokus untuk beramar makruf nahi munkar kepada teman-teman kita ya, Sob. Biar kita bisa punya kesempatan untuk masuk surganya Allah bareng-bareng. Aamiin ya Rabb.
Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, melainkan hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)
Sobat muslimah pernah tahu kisah sahabat Nabi yang buruk rupa tapi jadi rebutan bidadari di surga? Julaibib r.a adalah salah satu sahabat Rasulullah saw yang memiliki tampilan fisik yang bisa dibilang buruk rupa. Namun beliau sangat bertaqwa pada Allah dan Rasul-Nya. Beliau juga salah satu prajurit perang Rasulullah saw. Suatu hari ketika selesai shalat nabi sempat memanggilnya, “Julaibib tidakkah engkau ingin menikah?” tanya Rasulullah lembut sambil tersenyum kepadanya. “Siapakah orang yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini ya Rasulullah?” jawab Julaibib sambil tersenyum. Lalu Rasulullah menjawab dengan senyuman. Esoknya Rasulullah menanyakan yang sama dan Julaibib pun menjawab dengan hal yang sama pula. Sampai pada akhirnya Rasulullah saw melamarkan seorang perempuan salehah dari kaum Anshar untuk Julaibib. Meski awalnya kedua orang tuanya menolak namun karena hal tersebut adalah perintah Rasul maka perempuan yang akan dilamar tersebut menjawab, “Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, karena Rasulullah yang meminta, maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian bagiku. Perempuan salehah itu lalu membaca ayat (yang artinya): “Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (TQS. Al Ahzab: 36)
MaasyaAllah….Rasulullah langsung berdoa untuknya, “Ya Allah limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Jangan jadikan hidupnya payah dan bermasalah.”
Namun belum lama Julaibib yang begitu taat dikaruniakan calon istri cantik, sali
Ehah, dan bertakwa, Julaibib pergi berjihad hingga akhirnya syahid. Rasulullah merasa sangat kehilangan ketika Julaibib tidak kembali usai perang. “Aku kehilangan Julaibib, carilah dia!” Semua sahabat mencari jasad Julaibib r.a. yang akhirnya ditemukan tersungkur penuh luka di sekujur tubuhnya dikelilingi 7 jasad musuh. Mendengar berita itu, Rasulullah saw. segera menghampiri jasadnya. Beliau berdiri di sampingnya dan bersabda, “Dia telah membunuh 7 orang ini, kemudian mereka membunuhnya. Sesungguhnya ia adalah bagian dariku dan aku bagian dari Julaibib.” Rasulullah mengulanginya dua kali.
MaasyaAllah ternyata kedudukan Julaibib sangat istimewa. Ia baru saja akan mendapatkan bidadari dunia tapi bidadari surga lebih merindukannya.Begitulah Sobat Muslimah, fisik bukanlah jaminan untuk kita masuk surga ataukah neraka. Namun, amal perbuatan yang kita tanamlah yang akan menjadi pertimbangan dimana posisi kita kelak di akhirat. So, masalah fisik jangan insecure, perbanyak bersyukur ya, Sob! Karena badan kita adalah otoritas Allah, nggak perlu capek-capek mengubah ciptaan Allah. Lebih baik kita berfastabiqul khairat untuk terus taat kepada Allah dan memberikan kontribusi terbaik untuk kebangkitan Islam ya. Wallahu ‘alam bi ash showab.