Breaking News

Reportase Risalah Akhir Tahun Kota Malang

Spread the love

Oleh: Iliyyun Novifana, S.Si

Muslimahtimes.com– Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan atas terselenggaranya acara Nobar Risalah Akhir Tahun dengan tema “Peduli Generasi Pemimpin Umat” yang dihadiri oleh lebih dari 75.000 peserta yang tersebar di titik-titik nobar seluruh Indonesia, salah satunya titik nobar yang berada di Kota Malang.

Peserta nobar di Kota Malang tersebut antusias memperhatikan pemaparan materi yang disampaikan oleh para narasumber.
Risalah akhir tahun ini mengundang 5 narasumber istimewa yang diperkenalkan oleh Ustazah Nanik Wijayanti selaku host, yaitu di antaranya adalah Ibu Dwi Hendriyanti, S.Pd. (Guru SMA di Tangerang, Banten), Prof. Dr. Mas Roro Lilik Ekowanti, M.S. (Dosen dan Pakar Administrasi Publik), Hj. Tingting Rohaeti (Pengasuh Ponpes Purwakarta), Apri Hardiyanti, S.H. (Ketua Kornas Kohati Periode 2018-2020), dan Ustazah Ratu Erma Rachmayanti (aktivis dakwah).

Narasumber pertama yaitu Ibu Dwi Hendriyanti, S.Pd. menyampaikan bahwa proses pendidikan di sekolah sangat sulit mewujudkan generasi yang saleh. Fakta kerusakan generasi saat ini jauh dari nilai agama. Pemuda taat syariat Islam sulit diwujudkan karena beberapa faktor yaitu kurikulum, peran guru, dan faktor lingkungan.

Berikutnya narasumber kedua yaitu Prof. Dr. Mas Roro Lilik Ekowanti, M.S. mengatakan bahwa kapitalisme didesain untuk menciptakan buruh atau tenaga kerja di sektor perusahaan, baik nasional maupun internasional. Meskipun bergaji tinggi tetapi tetap berstatus sebagai pegawai, jadi jangan merasa bangga. Beliau juga menyampaikan bahwa kebijakan sistem pendidikan perguruan tinggi Indonesia tidak lepas dari pengaruh kebijakan politik ekonomi dimana sistem politiknya menggunakan demokrasi dan dituntut oleh penjajah.

Selanjutnya narasumber ketiga yaitu Hj. Tingting Rohaeti. Para pemangku pesantren yang ingin mendidik santrinya sebagai garda terdepan yang taat kepada Allah dan tafaqquh fiddin telah dibuat resah dengan adanya kebijakan pemerintah yang mewajibkan pesantren berasaskan muslim moderat yang berwawasan kebangsaan, jihad dan Khilafah tidak boleh diajarkan. Apabila diajarkan, maka dianggap sarang teroris. Akhirnya santri tidak berani berdakwah menegakkan kebenaran, malah mendukung kapitalis dan liberalis. Kedua, adanya kebijakan pemberdayaan ekonomi pesantren melalui OPOP. Ini mengalihkan orientasi pesantren, tidak memikirkan masa depan santri yang faqih fiddin.

Dilanjutkan narasumber keempat yaitu Apri Hardiyanti, S.H. yang mengatakan bahwa sistem saat ini tidak memberikan ruang sedikit pun bagi kita para pemuda untuk melakukan perubahan secara sistemis dan justru melemahkan potensi kita. Sehingga terwujudnya pemuda beriman dan bertakwa hanya sebuah idealita yang tidak mungkin terealisasi di sistem saat ini. Karena generasi muda yang menunjukkan keislamannya dilabeli radikalis, dilabeli ekstremis.

Narasumber kelima yaitu Ustazah Ratu Erma Rachmayanti melengkapi dengan menambahkan bahwa tidak ada satu pun tempat yang aman untuk anak-anak kita di sistem kapitalis-sekuler hari ini. Islam sudah memberikan aturan yang sempurna dan paripurna yang sudah ada di depan mata kita. Hanya tinggal kita memilih enggan atau bersegera. Tentu kita tidak akan bisa menjadi penyelamat generasi jika kita tidak ikut memperjuangkannya.

Masya Allah, para peserta nobar telah dibuat terpana dengan paparan dari para narasumber tersebut. Beberapa di antaranya menyampaikan testimoninya setelah mengikuti nobar Risalah Akhir Tahun. Salah satu perwakilan wali santri, yaitu Ibu Elly menyampaikan testimoninya. Beliau merasa bahwa generasi muda saat ini dipengaruhi oleh sekularisme, tak lagi memiliki akhlak yang baik. Beliau juga sepakat jika diatur kembali dengan Islam. Sebab jika bukan diatur dengan Islam akan diatur dengan apa lagi yang bisa mengembalikan akhlak baik anak-anak kita.

Testimoni yang sama juga disampaikan oleh Bu Dina selaku pengajar di sana sekaligus ketua TPQ. Beliau merasakan betul perubahan adab generasi muda saat ini yang mengalami degradasi.
Beliau juga sepakat bahwa solusi dari permasalahan generasi muda saat ini dengan diterapkan aturan Islam kaffah. Sebab aturan Islam ini berasal dari Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu tentang manusia.

Barakallah, semoga dukungan terhadap tegaknya Islam sebagai solusi untuk seluruh permasalahan yang ada di dunia ini semakin luas sehingga dapat segera terwujud kehidupan Islam yang penuh berkah. Aamiin Allahumma aamiin