Breaking News

Saatnya Indonesia Hijrah Ideologi

Spread the love

Oleh: Nidya Lassari Nusantara
Praktisi Pendidikan Anak dan Remaja

MuslimahTimes– Saat ini, kerusakan demi kerusakan terus terjadi. Perzinaan difasilitasi dengan lokalisasi dan dilegalkan atas nama investasi dan retribusi. Setiap hari ada saja berita bayi yang diaborsi. Yang lebih parah, ada murid SD yang melakukannya. Kriminalitas dalam keluarga marak terjadi. Ayah bunuh anak. Istri bunuh suami. Kakak bunuh adik. Ayah dan saudara laki – laki memperkosa darah daging sendiri. Semua sudah menjadi berita yang tak asing lagi.

Dari segi politik, hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hukum begitu keras untuk rakyat yang bersuara vokal mengkritisi kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat dan bersikap sebaliknya bagi yang mendukung kebijakan sekalipun itu merugikan rakyat. Dari segi ekonomi, sumber daya alam dikuasai segelintir orang yang berduit. Riba merajalela. Bahkan saat ini riba justru menjadi pilar sistem ekonomi dan negara menjadi salah satu pelaku utamanya. Hutang terus bertambah dan entah untuk apa, entah untuk siapa.
Kekayaan alam negeri kita mau tidak mau menjadi sumber pendapatan bagi negara lain karena terjerat Undang-Undang yang mengandung unsur ribawi. Per akhir Juni 2019 sudah mencapa Rp 4.570,17 triliun (CNNIndonesia, 17/7/2019).

Kerusakan demi kerusakan yang terjadi saat ini serupa dengan kebodohan demi kebodohan pada masa Arab jahiliyah dahulu. Masa di mana aturan yang dipakai bukan aturan Sang Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan. Adapun saat kini adalah masa jahiliyah modern. Aturan yang dipakai adalah ideologi Kapitalis.

Kapitalisme atau kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pihak swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Landasan berpikirnya adalah sekular, memisahkan agama dari kehidupan. Tolak ukur perbuatannya adalah manfaat. Kapitalisme juga menjunjung tinggi kebebasan dan negara berfungsi menjadi penjamin ide – ide kebebasan tersebut.

Ideologi ini serupa dengan ideologi yang dipakai orang – orang di masa jahiliyah. Masa – masa kebodohan tingkat tinggi. Ekonomi penuh tipu- tipu. Bayi perempuan dikubur hidup – hidup. Wanita hanya menjadi alat pemuas syahwat. Perbudakan merajalela. Yang kuat, yang berharta yang berkuasa. Semua kerusakan itu terjadi sampai Allah menurunkan wahyu kepada Muhammmad dan menjadi utusan Allah. Sejak saat itu dunia yang penuh kegelapan dan kemaksiatan perlahan dan pasti berubah menjadi peradaban mulia nan gemilang hingga daulah menyebar sampai 2/3 dunia.

//Masa Kegemilangan Kehidupan Islam//

Pada masa Bani Umayyah, Cordoba menjadi ibukota Andalusia yang Muslim. Kota ini di kelilingi dengan taman-taman hijau. Pada malam harinya diterangi dengan lampu-lampu sehingga pejalan kaki memperoleh cahaya sepanjang sepuluh mil tanpa terputus. Lorong-lorongnya di alasi dengan batu ubin, dan sampah-sampah disingkirkan dari jalan-jalan. Penduduknya lebih dari satu jiwa. Di Granada terdapat bangunan di dalam Istana Al-Hambra yang merupakan lambang keajaiban dari masa ke masa. Istana ini didirikan di atas bukit yang menghadap ke kota Granada dan hamparan ladang yang luas dan subur mengelilingi kota itu sehingga tampak sebagai tempat terindah di dunia.

Di Kairo, Al-Mansur Qalawun mendirikan sekolah anak yatim. Dia juga menganggarkan setiap hari ransum makanan yang cukup serta satu stel baju untuk musim dingin dan satu stel baju untuk musim panas. Bahkan untuk orang-orang badui yang berpindah-pindah, dikirim guru yang juga siap berpindah-pindah mengikuti tempat tinggal muridnya.

Seribu tahun yang lalu, universitas paling hebat di dunia ada di Gundishapur, Baghdad, Kufah, Isfahan, Cordoba, Alexandria, Cairo, Damaskus dan beberapa kota besar Islam lainnya. Perguruan tinggi di luar Khilafah Islam hanya ada di Konstantinopel yang saat itu masih menjadi ibukota Romawi Byzantium, di Kaifeng ibukota China atau di Nalanda, India. Di Eropa Barat dan Amerika belum ada perguruan tinggi. Selain itu dikenal juga dengan istilah kuttab yang menjadi tempat belajar dan dibangun di samping masjid. Semua itu diberikan secara gratis bebas biaya.

Pada tahun 800 M di Baghdad sudah dibangun rumah sakit jiwa yang pertama di dunia. Rumah-rumah sakit di masa khilafah menjadi favorit para pelancong asing yang ingin mencicipi sedikit kemewahan kesehatan tanpa biaya, karena seluruh rumah sakit di dalam ideologi Islam gratis. Dalam bidang industri, khilafah ternyata memiliki spektrum yang sangat luas.

Donald R. Hill dalam bukunya, Islamic Technology: an Illustrated History (Unesco & The Press Syndicate of the University of Cambridge, 1986), membuat sebuah daftar yang lumayan panjang dari industri yang pernah ada dalam sejarah Islam; mulai dari industri mesin, bahan bangunan, persenjataan, perkapalan, kimia, tekstil, kertas, kulit, pangan hingga pertambangan dan metalurgi. Alih teknologi dalam Islam berlangsung sejak Abad Pertama hingga Abad Kesepuluh Hijrah.

Pada tahun 717 Masehi, pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz tidak ada kemiskinan di Negara Islam. Tidak ada orang yang mau menerima zakat sehingga zakat digunakan untuk membeli makanan para burung dan membebaskan budak di Eropa.

Pada tahun 837 M, khalifah Muthashim billah menyahut seruan muslimah yang meminta pertolongan karena kehormatannya dilecehkan tentara Romawi. Khalifah mengerahkan pasukan untuk menyerang Romawi. Kesejahteraan, keamanan dan kemuliaan dirasakan seluruh makhluk hidup di muka bumi dari segala lini. Beginilah bukti nyata yang telah terjadi saat Islam menjadi ideologi dunia.

Meneladani Hijrah Rasulullah saw
Dari masa Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah, Islam mengubah sistem ekonomi yang penuh dengan kecurangan di masa Arab jahiliyah. Bukan itu saja, kemusyrikan, kemaksiatan, bayi – bayi yang dikubur hidup – hidup, perbudakan, kesenjangan sosial, perbedaan kasta karena harta dan kuasa dihapus saat Rasulullah saw menyebarkan Islam ke jazirah Arab.

Pengalaman adalah guru yang terbaik, maka sudah seharusnya belajar dari pengalaman orang – orang arab yang terbebas dari masa jahiliyah yaitu masa di mana Islam turun ke muka bumi melalui Rasulullah yang tidak hanya mengatur pandangan hidup terhadap agama tetapi juga terhadap negara. Inilah yang dinamakan hijrah.

Hijrah secara bahasa berarti berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu keadaan ke keadaan lain (Lisân al-‘Arab, V/250; Al-Qâmûs al-Muhith, I/637).

Menurut Rawas Qal’ah Ji dalam Mu’jam Lughah al-Fuqahâ’, secara tradisi, hijrah bermakna keluar atau berpindah dari satu negeri ke negeri yang lain untuk menetap di situ. Menurut al-Jurjani dalam At-Ta’rifât, hijrah adalah meninggalkan negeri yang berada di tengah kaum kafir dan berpindah ke Dâr al-Islâm. Baginda Nabi saw. pernah bersabda: “Muslim itu adalah orang yang menjadikan Muslim yang lain selamat dari lisan dan tangannya. Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa saja yang telah Allah larang (HR al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ahmad, dll).

Peristiwa 1 Muharram seharusnya bukan hanya momen seremonial layaknya merayakan hari – hari besar pada umumnya tapi juga harus mengingat kembali bagaimana dahulu Rasulullah mampu membawa perubahan mulia untuk umat manusia. Saat tegaknya Islam menjadi negara berideologi Islam di Madinah sampai pada 2/3 dunia. Sudah saatnya kita semua hijrah secara pribadi, masyarakat dan negara. Hijrah dari ideologi yang serba lemah dan terbatas menuju ideologi sempurna. Hijrah dari ideologi buatan manusia menuju ideologi buatan Maha pencipta. Hijrah dari ideologi kapitalis menuju ideologi Islam. Wallahualambishawab

Leave a Reply

Your email address will not be published.