Oleh : Nirmala Haryati
MuslimahTimes.com – Kita telah memasuki tahun 2021. Maka kita harus mencoba membuka lembaran baru, berharap lebih baik dari tahun lalu. Jelas, kita semua tahu bahwa ada sesuatu yang tidak dapat kita lupakan karena kita semua masih menghadapi itu. Tidak lain dan tidak bukan, Covid-19. Setahun berlalu, belum juga kunjung menemukan harapan, apalagi kepastian.
Data menunjukkan bahwa di lapangan angka positif dan kematian masih melonjak tajam. Dipimpin oleh Amerika, India, Brasil, Rusia, dan negara-negara lainnya. Indonesia sendiri berada di urutan ke-20. (tirto.id)
Banyak dari kita yang bertanya kapan pandemi ini akan berakhir. Bahkan banyak masyarakat yang mulai jenuh dan lelah menghadapi pandemi ini. Sesuai dengan apa yang WHO katakan bahwa akan ada kemunduran dan tantangan baru di tahun mendatang. Misalnya, varian baru Covid-19 dan bagaimana caranya mengatasi orang-orang yang sudah merasa lelah terhadap pandemi (tidak mematuhi protokol). Secara tidak langsung, WHO mengaku bahwa sistem sekuler telah gagal menghentikan sebaran virus Covid-19. Semuanya bisa kita indera dengan mata kita sendiri bagaimana karut-marutnya dunia yang ditimbulkan akibat pandemi.
Tidak perlu jauh-jauh. Kita lihat saja di negeri kita sendiri, Indonesia. Berbagai sektor diserang silih berganti. Pendidikan, pariwisata, kesehatan, dan pasti ekonomi. Pemerintah kewalahan. Bahkan, lebih tepat dikatakan mereka menutup mata atas masalah yang dihadapi rakyat selama pandemi ini.
Apa yang sedang kita alami di negeri kita, juga dunia saat ini, membuat kita semua sadar dan berpikir bahwa memang tidak ada yang bisa diharapkan dari sistem sekuler demokrasi. Membuat kita semakin yakin bahwa harus ada sistem alternatif yang menggantikannya. Sistem alternatif itu adalah sistem Islam, sebuah negara yg sudah seharusnya berlandaskan syariat Islam.
Dalam sistem ini, penguasa dan rakyatnya adalah orang-orang yang “benar” beriman dan bertakwa. Standar kehidupannya adalah syariat Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah. Maka dari itu, mau ada pandemi atau tidak, Khalifah akan melakukan upaya terbaik sesuai syariat Islam untuk mengurus kebutuhan rakyatnya.
Ketika terjadi pandemi, akan dilakukan upaya yang terbaik, bukan karena dorongan materi semata. Tetapi karena ingin mendapat kemuliaan akhirat. Adapun upaya terbaik tersebut adalah :
1) Khalifah sejak awal akan memisahkan yang sakit dan yang sehat. Kemudian akan memberlakukan tes massal, baik rapid test maupun swab test secara gratis bagi warganya. Bagi mereka yang terinfeksi, negara akan menjamin pengobatannya hingga sembuh.
2) Khalifah akan berupaya optimal menutup wilayah sumber penyakit. Sehingga penyakit tidak menyebar dan wilayah yang tidak terinfeksi dapat melakukan rutinitas sosial ekonomi seperti biasanya. Upaya ini akan membuat penguasa fokus kepada daerah terdampak wabah.
3) Bagi masyarakat di daerah wabah yang tidak terinfeksi, maka Khalifah akan menjamin seluruh kebutuhan pokok mereka. Khalifah akan menjamin protokol kesehatan dapat dilakukan oleh semua rakyatnya. Upaya ini tentu akan menambah jalur pemutus rantai penularan penyakit.
4) Khalifah akan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang cukup dan memadai bagi rakyatnya tanpa menzalimi tenaga media maupun instansi kesehatan.
5) Khalifah akan memberi dukungan penuh dengan menyediakan dana yang cukup untuk melakukan riset sehingga vaksin dapat segera ditemukan. Semua jaminan ini akan ditopang dengan sistem keuangan negara Islam yang berbasis Baitul Mal. Dengan demikian, rakyat akan mematuhi protokol karena percaya kepada penguasa. Dan rakyat juga tidak ragu pada kebenaran informasi yang disampaikan penguasanya. Bahkan, rakyat taat dengan penuh kesadaran berkat dorongan iman. Mereka akan patuh dan bersungguh-sungguh menjalankan protokol karena ingin memperoleh pahala dengan menaati pemimpin yang menjalankan amanah kekuasaan sesuai perintah Allah Swt
Itulah jaminan teratasinya pandemi oleh sistem Islam, negara yang berlandaskan syariat Islam. Tentunya kita semua menantikan terwujudnya aturan dari Sang Maha Pencipta ini. Semoga tidak lama lagi dapat terealisasi. Aamiin allahuma aamiin.
