Breaking News

Vaksin Bukan Solusi Ajaib

Spread the love

Oleh. Utrujah Inayah (Aktivis Dakwah)

MuslimahTimes.com – Hingga kini penderitaan rakyat Indonesia akibat virus corona tak kunjung usai dan tak tahu kapan akan berakhir. Korban keganasan virus ini pun terus berjatuhan hingga menembus puluhan ribu jiwa setiap harinya. Hal ini menandakan bahwa kondisi Indonesia saat ini sedang kritis.

Merilis pernyataan dari seorang epidemiolog bernama Dicky Budiman bahwa selama 3 hingga 6 bulan ke depan Indonesia akan mengalami puncak keganasan dari virus ini atau masa kritis covid-19. Hal ini didasari dengan tingkat kematian yang semakin meningkat hingga menyentuh angka 10.000 per hari. (tirto.id 2/1/2020).

Hal ini tentunya tak lepas dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam menangani wabah ini. Ditambah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga diri dengan langkah 5 M yaitu, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak di atas satu meter ketika berkomunikasi, menjauhi kerumunan, dan menjaga imun tubuh.

Dicky juga menegaskan bahwa pemahaman masyarakat luas mengenai penggunaan vaksin yang dianggap mampu menuntaskan keseluruhan permasalahan wabah ini merupakan hal yang keliru. Sebab vaksin bukanlah solusi sempurna namun hanya sarana pembangun kekebalan diri dan perlindungan bagi setiap individu masyarakat. Dengan vaksin ini diharapkan orang yang tertular dapat terhindar atau memiliki infeksi yang tidak cukup parah sehingga mudah untuk disembuhkan.

Namun hingga saat ini, belum ada satu negara pun di dunia yang mampu menuntaskan permasalahan covid-19 melalui penggunaan senyawa ini. Hal ini dikarenakan proses vaksinasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama hingga 12 bulan untuk membentuk sistem imun tubuh. Ditambah lagi, kondisi di lapangan yang menunjukkan angka kasus positif covid -19 semakin tajam, maka bukan persoalan mudah menuntaskan wabah ini hanya dengan penggunaan vaksin.

Tak hanya itu, polemik vaksin yang belum bersertifikat halal juga menjadi keraguan besar bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim. Media Amerika Serikat (AS) yang berbasis di New York, Associated Press (AP) menyatakan kekhawatirannya akan penggunaan vaksin yang berbahan gelatin babi. Hal ini karena kemudahan dari bahan ini dalam proses pembuatannya dan tahan lama dibandingkan dengan vaksin tanpa berbahan dasar gelatin babi. (Kompas 20/12/2020)

Menurut Juru bicara Pfizer, Moderna dan AstraZeneca, produk babi tidak ada dalam vaksin Covid-19 mereka. Akan tetapi, karena persediaannya terbatas dan sudah disepakati oleh beberapa negara lain, itu artinya negara dengan populasi Muslim yang besar seperti Indonesia akan menerima vaksin yang belum disertifikasi bebas gelatin. Hal ini sangat mengejutkan bagi umat Muslim terutama masyarakat Indonesia yang memiliki populasi terbesar Muslim sedunia. Hal ini seolah-olah menyatakan bahwa vaksin merupakan satu-satunya solusi hingga cara haram pun harus diterapkan. Ini merupakan solusi yang tidak dibenarkan dalam pandangan Islam. Islam mengajarkan bahwa penggunaan bahan-bahan haram diperbolehkan untuk kesehatan namun jika sudah tidak ada cara lain lagi untuk kesembuhan.

Sejatinya, Islam telah memiliki solusi yang tepat untuk menuntaskan semua permasalahan ini. Seperti halnya pada jaman kekhilafahan islamiyah dalam menangani wabah penyakit. Hal pertama yang dilakukan oleh seorang khalifah (pemimpin) saat itu adalah memisahkan antara orang yang sakit dan sehat. Kemudian khalifah juga akan mengadakan pengecekan gratis secara massal ke masyarakat.

Langkah selanjutnya, menutup akses masuk di wilayah dengan kasus kematian yang tinggi. Melalui cara ini maka virus tidak akan meluas ke berbagai daerah dan bagi daerah yang tidak terkena dampak covid juga dapat melaksanakan kegiatan sosial-ekonomi secara normal tanpa takut tertular.

Melalui upaya inilah, pemerintah dapat lebih mudah fokus dalam menangani daerah yang terdampak covid-19 terlebih dahulu. Selain itu, khalifah juga menjamin terpenuhinya semua kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak oleh wabah ini. Jadi, hanya dengan pengaturan Allah-lah semua permasalahan ini dapat menemukan solusinya. Karena sejatinya, Islam hadir bukan berasas materi dan manfaat semata, namun ketulusan untuk selalu mengharap rida Allah Swt. Islam rahmatan lil’alamiin (Islam adalah rahmat bagi seluruh umat manusia di dunia ini tanpa terkecuali).

Leave a Reply

Your email address will not be published.