Breaking News

Ayah Jagalah Perhiasanmu

Spread the love

Oleh : Siti Rahmah

 

#MuslimahTimes — Perhiasan adalah barang berharga, sesuatu yang indah dan sifatber menyenangkan hati dan tentu saja sesuatu yang perlu dijaga. Banyak orang kaya yang siap membayar beberapa bodyguard untuk menjaga perhiasannya atau menyimpannya di tempat yang begitu rapih dan dianggap paling aman. Semakin berharga perhiasan tersebut maka semakin ketat penjagaan dan semakin bangga si empunya. Begitulah alamiyahnya manusia dalam memperlakukan perhiasana, hampir tidak ditemui manusia yang tidak menyukai dan tidak mengistimewakan perhiasan.

Bicara perhiasan juga bicara masalah keindahan, karena perhiasan itu adalah sesuatu yang indah, mempesonakan mata dan menyenangkan padangan. Hanya saja perhiasan tidak melulu masalah benda atau barang berharga, tapi segala sesuatu yang indah dan tentu saja bernilai, sehingga memikat jiwa dan menumbuhkan cinta. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Quran, Allah swt berfirman;

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al Imran 14)

Sehingga perhiasan tidak melulu masalah harta. Begitupun di dalam Al quran surat Al Kahfi disebutkan bahwa harta dan  Anak-anak pun sebagai perhiasan dunia. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala,

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Al-Kahfi: 46)

Hanya saja kesadaran tentang hal ini masih minim, sehingga masih terdapat paradigma yang salah dari orangtua dalam memperlakukan anaknya. Kadang Harta benda masih jauh lebih berharga dibandingkan dengan anak-anaknya. Kehilangan anak sepertinya masih lebih ringan dibandingkan dengan kehilangan hartanya bendanya, dari paradigma inilah kita bisa menyaksikan banyak orang tua yang abai terhadap anaknya, bahkan lebih dari itu orangtua yang memghabisi nyawa anaknyapun sudah sering ditemukan.

Selain typekal orangtua yang abai ada juga ditemui orangtua yang begitu sayang pada anaknya hanya saja dengan cara yang membahayakan tumbuh kembang anaknya. Sikap Sayang yang akhirnya bisa menjerumuskan anaknya pada jurang kehancuran. Tipe ini jauh lebih banyak jika dibanding yang pertama, tipe orang tua seperti ini menganggap cara mengekspresikan rasa sayangnya adalah dengan cara menuruti semua keinginan anaknya. Mereka tidak peduli dengan dampak yang ditimbulkan.

Akibat dari pola-pola seperti ini munculah anak generasi jaman now, yang begitu jauh dari norma. Jangankan bicara norma agama norma susilapun mereka tak punya. Mereka lahir menjadi sosok-sosok yang kehilangan arah, kehilangan jati diri, kehilangan figur untuk diteladani. Mereka begitu rapuh, kemana pun arus membawanya maka akan mampu menghanyutkannya. Mereka menjadi generasi yang latah seperti halnya ketika awal kemunculan Dilan membius mereka menjadikannya generasi alay. Sekarang viral tik tok yang merusak kepribadian bahkan sampai aqidah generasi.

Padahal generasi Islam sejatinya adalah aset untuk perkembangan dan penyokong dalam mengukir peradaban gemilang. Namun mereka dihancurkan, mereka dibunuh karakter keislamannya, mereka nyaris punah seandainya tidak ada penyelamatan. Disinilah keluarga berperan paling sentral, terutama ayah. Dialah kepala sekolah untuk pendidikan anak-anaknya, dialah yang paling bertanggung jawab atas anak-anaknya.

Ayah, jagalah anak mu, dia adalah perhiasanmu! Jagalah dia dengan menancapkan aqidah yang kokoh, ikatlah dia dengan hukum syara, didik dia dengan agama, jadilah teladan yang baik untuknya agar dia tidak mencari figur tidak jelas diluar sana. Ayah jagalah anak-anakmu dari api neraka sebagaimana yang Allah perintahkan dalam Al Quran, Allah swt berfirmn;

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim 66:6)

Itulah peran ayah yang sejatinya yaitu mampu menjaga perhiasannya di dunia dan diakhirat. Dengan peranannya ini ayah akan mampu menjadikan anaknya menjadi seindah-indahnya perhiasana. Di dunia menjadi penyejuk mata bagi kedua orangtuanya, berguna bagi sesama dan penolong bagi agamanya. Di akhirat dia akan menjadi wasilah kedua orangtuanya layak memasuki surgaNya. Semoga..

Wallahualam.

 

===================================

Sumber Foto : Brangkas

Leave a Reply

Your email address will not be published.