Breaking News

Islamophobia, Penyakit Akut Buah Sekularisme

Spread the love
Oleh. Alfiana Rahardjo, S.P
#MuslimahTimes — Merebaknya kasus penghinaan Nabi Muhammad melalui karikatur kartun, menunjukkan islamfobia belum juga surut. Alih-alih atas nama kebebasan berekspresi, mengapa harus Nabi Muhammad yang dijadikan sasaran? Masih teringat tahun lalu penghinaan Rasulullah terjadi di Paris, Perancis. Kini kasus serupa pun terjadi lagi.
Seorang guru menampilkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya, di Batley Grammar School, di West Yorkshire, Inggris. Ia memakai kartun yang diambil dari majalah satir Perancis, Charlie Hebdo. Kejadian tersebut menuai protes dari warga muslim di sana. Puluhan warga berunjuk rasa pada Kamis dan Jum’at di depan sekolah. Mereka mendesak agar guru tersebut dipecat. Menanggapi ini, Kepala Sekolah Gary Kibble mengatakan, sekolah dengan tegas meminta maaf karena menggunakan gambar yang sama sekali tidak pantas dalam pelajaran agama. “Seorang anggota staf juga telah menyampaikan permintaan maaf yang paling tulus. Kami segera menghentikan pengajaran pada bagian ini dan kami sedang meninjau bagaimana kami melangkah maju dengan dukungan dari semua komunitas di sekolah kami,” kata Kibble, dilansir Sky News, Jumat (26/3), (republika.co.id, 26/03/2021).
Kebebasan berekspresi, itulah alasan yang selalu dijadikan untuk melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad. Padahal umat Islam sendiri tidak pernah memperlihatkan gambar Nabi Muhammad di masjid mana pun di seluruh dunia. 
Penghinaan kepada Nabi Muhammad sudah terjadi pada saat Nabi masih hidup. Kala itu, kaum Quraisy tidak memercayai ajaran Islam yang dibawa nabi Muhammad. Mereka melakukan propaganda-propoganda yang menyudutkan Islam dan Nabi Muhammad. Mereka menghalangi dakwah Islam dengan cara melontarkan tuduhan keji terhadap Islam dan Nabi Muhammad sendiri.
Hingga kini, propaganda – propoganda menyudutkan Islam masih saja berlanjut. Mulai dari penghinaan Nabi Muhammad hingga menghalangi dakwah untuk mengembalikan kehidupan Islam di tengah-tengah umat. Apalagi ketika Islam semakin berkembang, islamfobia pun semakin meradang. Dan siapa lagi yang ada di balik rencana buruk untuk mencitraburukkan ajaran Islam kalau bukan kafir Barat. 
Barat sangat khawatir akan tegaknya sistem Islam memimpin dunia. Mereka berupaya menghambat dakwah Islam. Dengan menyebarkan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan. Agar umat tidak mau bila Islam ditegakkan menjadi sebuah sistem kepemimpinan dunia. 
Salah satu upaya Barat dalam menyebarkan islamfobia adalah dengan ungkapan penghinaan kepada Nabi Muhammad. Sehingga hal tersebut bisa memancing kemarahan umat Islam. Dan bisa memancing tindak kekerasan. Dengan begitu, mereka akan mudah menggaungkan islamofobia di tengah masyarakat. Dan menjadikan momen tersebut untuk semakin menyebarkan kebencian terhadap Islam dan penganutnya. Dikarenakan yang mereka takuti adalah Islam menjadi pengatur kehidupan.
Islamfobia tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Tentu saja ada faktor pendukungnya, yakni, sistem sekuler yang masih saja diterapkan di dunia ini. Sistem ini tak menginginkan Islam menjadi aturan kehidupan. Islam hanya diperbolehkan mengatur ibadah ritual saja seperti salat, zakat, puasa, maupun haji. Sedangkan sistem aturan kehidupan seperti sistem ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan,sosial budaya,dsb menggunakan aturan manusia, makhluk yang tak pernah sempurna.
Sistem sekuler dipertahankan manakala Barat mempunyai kepentingan ingin menguasai dunia. Hegemoni mereka pada negeri-negeri Islam tetap subur dalam sistem ini. Oleh karena itu, selayaknya umat sadar rencana buruk di balik penerapan sistem ini. Penjajahan layak untuk disingkirkan karena bertentangan dengan aturan Islam yang mengharamkan muslim berada dalam kekuasaan orang kafir. Umat akan menyadari kebobrokan sistem sekuler  selama ini tatkala sistem Islam hadir dalam kehidupan. Allah melarang memberikan jalan apa pun bagi orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman. Firman Allah ,”Dan sekali-kali Allah tidak pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin (QS An-Nisa [4] : 141).
Larangan menjadikan orang kafir sebagai penguasa juga terdapat dalam firman Allah, 
” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim,’’(QS Al Maidah [5]: 51).
Umat harus disadarkan bahwa di balik istilah islamfobia ada rencana jahat untuk menghentikan perjuangan kaum muslim dalam mengembalikan tatanan kehidupan dengan aturan Islam. Upaya mereka untuk menimpakan kemudaratan pada orang beriman dinyatakan dalam firman Allah,  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-oramg yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin –pemimpun teman kepercayaanmu orang-orang yang dli luar kalangannu(karena)mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan)kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan.” (QS Ali Imran[3]: 118).
Solusi tepat memberantas islamfobia adalah menghapus sistem sekuler dan menjadikan sistem Islam sebagai sumber aturan kehidupan. Sistem ini sempurna karena langsung berasal dari Allah. Hanya sistem Islam yang bisa menyelesaikan islamfobia secara nyata. Kebijakan yang diambil negara akan memberantas para penyebar stigma buruk tentang Islam. Akan ada sanksi tegas bagi para penyebar stigma buruk tentang Islam, termasuk para penghina Rasulullah. Sehingga tidak ada lagi pihak yang menebarkan islamfobia. Wallahu A’lam.