Breaking News

Islamophobia, Upaya Musuh-Musuh lslam untuk Menghadang Kebangkitan Islam

Spread the love

Oleh : Mira Sutami H

(Pemerhati Sosial dan Generasi)

 

#MuslimahTimes — Islamophobia bak cendawan di musim semi sejak Barat memecah belah kaum muslimin menjadi bagian-bagian kecil dan menyebarkan nasionalisme di dunia lslam. Sehingga posisi muslim saat ini lemah dan tidak ada junah yang bisa melindungi umat lslam saat ini. Maka wajar bila lslamophobia semakin marak terjadi diseluruh penjuru dunia dari mulai negeri-negeri Eropa sampai Asia.

 

Terdapat beberapa kasus lslamophobia di Eropa. Beberapa kejadian tersebut antara lain :

Duka yang mendalam yang dialami oleh penduduk Selandia Baru akibat penembakan di dua masjid, Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru masih tersisa hingga kini. Sebenarnya kejadian itu bukan kali pertama teror yang dialami oleh muslim disana. Tahun 2016 , seorang penganut supremasi kulit putih lokal mengirim kepala babi ke masjid Al Noor dan dia mengatakan “Lakukanlah Pembantaian”. ( www. matamatapolitik.com )

Tak menunggu waktu yang lama giliran lnggris yang mendapat teror. Hari Kamis seorang pria bersenjata gadam melakukan perusakan di 4 masjid di Birmagham, lnggris. ( www.bbc.com )

Tak berhenti sampai disana dan teror – teror yang dialami kaum muslimin terus terjadi di negeri – negeri Eropa. Hari Jumat, 22 Maret 2019 terjadi aksi pembakaran salinan Al Qur’an yang dilakukan oleh pemimpin sayap kanan Denmark Starm Kurs, Rasmus Paludan. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk protes atas sejumlah muslim di Denmark yang menunaikan shalat Jum’at di muka gedung Parlemen Denmark saat menggelar aksi solidaritas untuk para korban penembakan dua masjid di Chistchurch, Selandia Baru. (www.republika.co.id)

lslamopobia tidak hanya terjadi di Eropa saja, di lndonesiapun juga marak. Sebagai bukti nyata adanya lslamophobia di lndonesia adalah adanya tuduhan bahwa masjid telah disusupi faham radikal, kriminalisasi para ulama, kriminalisasi khilafah sebagai ajaran lslam. Pembubaran salah satu ormas lslam yang mendakwahkan khilafah. Pembakaran Ar Rayah, panji Rasulullah SAW serta masih banyak lagi yang lainnya.

Bila kita tilik dari sejarah maka lslamophobia bukan barang baru. Hal tersebut terjadi sejak diutusnya Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang nabi. Islamophobia pada masa itu dilakukan oleh orang – orang Quraisy yaitu abu Lahab dan teman-temannya. Begitupun dimasa para khalifah lslamophobia juga dilakukan oleh musuh-musuh lslam baik dari kaum Nasrani dan lain sebagainya.

Dan di jaman modern ini lslamophobia juga semakin marak terutama sejak 9 /11 tatkala Presiden As  George W Bush menabuh genderang perang atas nama War On Terrorism sebagai legelitas untuk menginvasi dan membobardir negeri-negeri kaum muslimin.

Semakin maraknya lslamophobia saat ini adalah akibat dari ketidak ridhaan Barat atau musuh-musuh lslam untuk mencegah kebangkitan umat muslim. Secara fakta mereka melihat perkembangan lslam yang sangat pesat baik di dunia Eropa yang dibuktikan dengan bertambah banyaknya kaum non muslim yang memutuskan untuk masuk lslam. Dan gaung khilafah diseluruh penjuru negeri muslim yang tidak bisa dibendung kembali. Padahal dulu pada saat khilafah runtuh mereka telah menjauhkan umat dari lslam yang kaffah. Caranya yaitu umat dibiarkan melakukan ibadah ritual tapi mereka dijauhkan dari politik lslam dan syari’atnya. Oleh karena itu mereka berusaha untuk membuat umat takut terhadap lslam dan simbol-simbol lslam.

Islamophobia akan terus saja berlangsung selain untuk menghambat kebangkitan lslam tentu dan mereka juga para pengusung mabda kapitalis yang telah belajar dari sejarah bahwa bila mabda lslam kembali diterapkan dimuka bumi ini maka mereka dalam kondisi yang terpuruk atau kalah.

Jelas sudah bila ingin agar lslamophobia lenyap dari muka bumi ini solusinya hanya dengan menetapkan lslam secara kaffah. Sesungguhnya lslam yang berasal dari wahyu yang apabila diterapkan akan membawa rahmat bagi seluruh alam. Dan hukum-hukumnya juga akan menentramkan dan membawa perdamaian untuk seluruh umat di dunia ini.

Sejarah telah membuktikan bahwa ketika khilafah diterapkan maka khilafah bisa mengayomi seluruh agama dan ras. Hal tersebut seperti yang telah dikatakan oleh lbnu Hazm :

 “Di antara kewajiban menjaga ahli dzimmah kita adalah jika para agresor menyerang negeri kita dan mereka mengarahkan serangan pada tetangga-tetangga kita, maka hendaknya kita rela mati membela mereka. Dan setiap pengabaian dalam hal itu, termasuk penyianyiaan hak-hak ahlu dzimmah”.

Dan Al Qarafiy berkata : “Sesunggunya di antara kewajiban tiap muslim terhadap kafir dzimmah adalah berbuat lembut kepada kaum lemah mereka, menutup kebutuhan kefakiran mereka, memberi makan orang yang kelaparan dari kalangan mereka, memberi pakian kepada mereka yang telanjang, mengajak mereka bicara kata-kata yang lembut, menanggung penderitaan tetangga dari mereka semampunya, bersikap lembut pada mereka bukan dengan cara menakuti, bukan pula dengan cara penghormatan yang berlebihan. lkhlas memberi nasehat kepada mereka dalam semua urusannya, melawan orang yang hendak menyerang dan mengganggu mereka, menjaga harta, keluarga  kehormatan, dan seluruh hak serta kepentingan mereka, setiap muslim bergaul dengan mereka sebaik mungkin dengan akhlak mulia yang dapat dilakukan.”

Begitulah khilafah  akan melindungi hak-hak orang kafir dzimmah yang berada dalam wilayah khilafah. Sehingga pada saat khilafah tegak muslim dan non mulim bisa hidup rukun dan damai. Sehingga tidak akan ada xenophobia (takut keberadaan orang asing).

Sekarang saatnya umat untuk bersatu pada dan memperjuangkan tegaknya khilafah ditengah-tengah umat agar lslamophobia segera bisa diberantas dengan tuntas. Selain itu butuh kerja keras dari para pengemban dakwah untuk memberi pemahaman pada kaum muslimin yang masih takut terhadap simbol-simbol lslam dan syariat lslam semua itu ditujukan agar umat paham bahwa selama ini kita dalam posisi dijajah oleh musuh-musuh lslam dengan isu lslamophobia. Dari sana diharapkan umat juga mau berjuang bersama agar khilafah segera tegak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.