Breaking News

Kegagalan Kapitalisme Menjamin Keselamatan Transportasi Publik

Spread the love
Oleh. Asha Tridayana, S.T.
muslimahtimes.com – Keselamatan selama berkendara merupakan faktor penting yang mesti diperhitungkan oleh setiap pengguna moda transportasi. Terlebih ketika memilih sarana transportasi umum yang kini juga tengah dimasifkan untuk mengurangi angka kemacetan. Namun, kondisi transportasi umum di negara ini cenderung kurang nyaman dan aman sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah pengguna. Di antaranya, fasilitas kendaraan yang tidak memadai, kondisi fisik yang rusak baik kendaraan maupun jalur perlintasannya. Bahkan kualitas mesin yang sering kali dipaksakan untuk tetap beroperasi yang pada akhirnya rawan terjadi kecelakaan.
Seperti tertabraknya minibus oleh Kereta feeder Kereta Cepat Whoosh di perlintasan tanpa palang pintu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Kamis (14/12). Menurut Kasatlantas Polres Cimahi AKP Sudirianto, kecelakaan tersebut telah menewaskan empat orang pengguna minibus. Di samping itu, perjalanan kereta menjadi tertunda sehingga dilakukan pengalihan jadwal penumpang. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa, sekaligus mewakili PT KCIC meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mesti dialami penumpang. (https://www.cnnindonesia.com 15/12/23)
Tidak hanya terjadi di perlintasan kereta api, kecelakaan juga menimpa bus PO Handoyo. Bus terguling di ruas Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat (15/12). Berdasarkan penuturan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo, diduga kecelakaan terjadi karena sopir kehilangan kendali atas bus yang dibawanya. Akibatnya 12 orang penumpang meninggal dunia dan 8 orang lainnya luka-luka. Kini pengemudi telah diamankan oleh pihak kepolisian, sementara korban meninggal dan luka-luka beserta bus telah dievakuasi. (https://www.liputan6.com 16/12/23)
Miris, kecelakaan transportasi publik kembali terjadi hingga korban mesti kehilangan nyawa. Bukan kali pertama, namun seolah tidak mendapatkan perhatian dan penanganan khusus akibatnya kecelakaan tidak bisa dihindari. Memang terdapat berbagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan, baik dari minimnya ketertiban pengendara ataupun dari penyedia jasa layanan transportasi publik yang tidak kompeten. Bahkan pihak pemerintah sendiri belum mampu menyediakan infrastruktur transportasi publik yang memadai. Semua itu menunjukkan bahwa tidak adanya jaminan keselamatan yang diberikan oleh negara bagi masyarakat.
Hal ini terjadi karena negara hanya bertindak sebagai regulator dalam sistem yang diterapkan sekarang, sistem kapitalisme. Negara hanya membuat sejumlah kebijakan dan aturan untuk menjamin pihak swasta atau asing dalam menguasai layanan publik. Termasuk dalam penyedia layanan transportasi umum. Sementara prinsip dalam sistem kapitalisme tidak lain mencari keuntungan semaksimal mungkin dalam setiap kesempatan. Layanan transportasi umum yang diberikan pun berdasarkan sejumlah materi. Sehingga tidak semua kalangan masyarakat dapat merasakan fasilitas yang memadai.
Penerapan sistem kapitalisme menjadikan negara tidak mampu bertanggung jawab secara penuh dalam kepengurusan masyarakat. Negara berlepas tangan termasuk dalam hal keamanan dan keselamatan selama menggunakan transportasi umum. Tidak adanya jaminan bagi masyarakat sehingga setiap saat bertaruh nyawa. Padahal tidak sedikit masyarakat yang mesti memanfaatkan layanan transportasi umum meskipun dengan fasilitas terbatas sesuai tarif yang ditawarkan. Karena ketidakmampuan ekonomi masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi dalam menunjang kebutuhan yang mendesak.
Di samping itu, minimnya infrastruktur negara dalam mendukung kepengurusan kebutuhan masyarakat. Sehingga banyak fasilitas umum yang terabaikan padahal dapat mengancam keselamatan. Ditambah lagi, kelalaian negara dalam menertibkan masyarakat termasuk membangun individu yang taat aturan. Akibatnya tidak sedikit masyarakat yang seenaknya sendiri dalam berkendara tanpa memahami pentingnya faktor keselamatan yang mesti diutamakan.
Oleh karena itu, negara jelas membutuhkan sistem untuk menggantikan sistem kapitalisme. Tidak lain sistem Islam yang bersumber pada wahyu Allah Swt Sang Khalik, Pencipta seluruh makhluk dan alam semesta sehingga sudah pasti paling memahami kebutuhan makhluk-Nya. Sistem Islam menjadikan negara sebagai ra’in, yang memenuhi kebutuhan rakyat termasuk jaminan keselamatan transportasi. Rasulullah saw bersabda, “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)
Negara akan bertanggung jawab sebagai pengelola dan penyedia transportasi umum termasuk infrastruktur pendukung yang memadai. Kebijakan dan aturan yang ditetapkan negara pun untuk menjamin kemaslahatan seluruh umat, bukan melanggengkan cengkeraman swasta ataupun asing. Sehingga peran negara jelas dalam kehidupan masyarakat, tidak seenaknya berlepas tangan seperti yang terjadi sekarang.
Kemudian negara yang menerapkan sistem Islam akan memastikan setiap individu rakyat bertanggung jawab atas profesinya. Negara berupaya membentuk individu yang taat aturan sebagai bentuk keimanan kepada Allah Swt karena dapat berdampak pada keselamatan masyarakat. Selain itu, membuat indikator yang harus dipenuhi oleh semua pihak terkait agar dapat meminimalisasi kelalaian baik pengemudi maupun penumpang. Melalui indikator tersebut, negara sebagai penyedia layanan transportasi umum juga mengetahui kekurangannya selama memberikan fasilitas kepada masyarakat. Rasulullah saw bersabda : “Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga.” (HR.Bukhari)
Wallahu’alam bishowab.