Breaking News

Khilafah, Jalan Meraih Rahmatan Lil’alamin

Spread the love

 

Oleh Mela Ummu Nazry

MuslimahTimes—Katib Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyebut organisasi yang mencita-citakan khilafah, seperti Hizbut Tahrir dan Ikhwanul Muslimin, tak beda dengan gerakan komunis internasional yang menghendaki rezim tunggal di dunia. Menurutnya, gerakan yang bercita-cita tentang khilafah itu tergolong gagasan baru yang sedang dipaksakan pada dunia Islam (CNNINDONESIA, 2019)

Sungguh ini adalah pernyataan yang sangat ngawur. Bagaimana mungkin ide penegakan khilafah disamakan dengan ide penegakan negara komunis internasional? hanya karena kesamaan jika kedua ide ini adalah ideologi dunia. Bagaimana mungkin konsep khilafah disamakan dengan rezim komunis internasional? Jelas, ini adalah pernyataan akibat kurang piknik atau bisa jadi sebuah pernyataan titipan asing dan aseng yang dititipkan dengan sejumlah amplop jabatan dan secuil kesenangan dunia.

Tersebab sudah dicatatkan dalam sejarah perbedaan nyata dan sangat mendasar tentang praktek penerapannya, yang tidak bisa dibantah fakta sejarahnya oleh siapapun. Apalagi fakta sejarah tentang kebaikan dari Khilafah dan kekhilafan yang menerapkan ideologi Islam. Menurut Syeikh Taqiyuddin AnNabhani dalam kitabnya An-Nidhomul Islam, menyebutkan bahwa ideologi di dunia ini ada tiga, yaitu ideologi Islam, ideologi sosialis-komunis, dan ideologi sekuler-kapitalis.

Adapun, ideologi dunia yang saat ini diterapkan di seluruh negeri dan negara, tidak terkecuali negeri-negeri Islam, di antaranya di Indonesia saat ini adalah ideologi sekuler-kapitalis. Pasalnya segala bentuk kebijakan publik yang dibuat pemerintah menunjukkan hal ini, yaitu memisahkan aturan agama dengan aturan kehidupan. Juga terjadi kapitalisasi sektor publik, mulai dari pengelolaan sumber daya alam hingga regulasi pelaksanaan urusan pendidikan, kesehatan dan keamanan, semua mengalami kapitalisasi.

Proses kapitalisasi sektor publik ini membuat berbagai macam gejolak di masyarakat, ketimpangan sosial, kesemerawutan sistem sosial, dekadensi moral, penghancuran generasi melalui sistem pendidikan yang berbasis materi, penjarahan harta milik umum dan lain sebagainya. Hal ini memicu tingginya angka tindak kriminalitas dan asusila di kalangan masyarakat. Masyarakat menjadi kacau, tersebab, dilibasnya tata nilai halal-haram oleh paham sekuler kapitalisme.

Kesemrawutan ini, memancing manusia yang masih mau berfikir benar, untuk bergerak memberikan ide perbaikan atas kondisi zalim yang diciptakan oleh sistem sekuler kapitalis. Antara lain, adalah manusia yang memiliki keyakinan bahwa Khilafah sebagai sistem Islam adalah satu-satunya solusi atas seluruh permasalahan kezaliman yang diciptakan oleh sistem sekuler kapitalis.

Keyakinan ini semakin hari semakin masif, eksis di seluruh negara dan mulai diterima oleh hampir seluruh kalangan masyarakat kelas intelektual dan milenial.
Sehingga, hari ini, yang menjadi ancaman nyata bagi sistem sekuler kapitalis adalah sistem dan ideologi Islam. Tersebab, sistem dan ideologi ini sulit untuk disusupi oleh ide sekuler kapitalis. Bagaikan air dengan minyak, selamanya, ideologi sekuler-kapitalis dan ideologi Islam tidak akan pernah bisa bersatu.

Karenanya, sistem sekuler kapitalis, akan berupaya untuk melakukan monsterisasi ajaran Islam. Antara lain monsterisasi ide khilafah.

Sistem sekuler kapitalis akan melakukan berbagai upaya untuk menyudutkan Khilafah sebagai ajaran Islam, dengan membayar agen-agen bayaran untuk membuat pesan dan kesan negatif ke publik.
Namun upaya monsterisasi oleh agen-agen bayaran ini kembali gagal dan kandas, tak menuai hasil. Justru ide khilafah sebagai ajaran Islam dan sebagai solusi atas seluruh permasalahan manusia semakin membumi, semakin dikenal oleh masyarakat, semakin dicintai dan disambut manis oleh masyarakat. Saat ini masyarakat tengah menantikan tegaknya diatas bumi.

Alhasil, para agen bayaran sekuler kapitalis tidak berkutik dan kembali berfikir dan berupaya keras melakukan kembali monsterisasi khilafah dengan menyatakannya sebagai ajaran komunis internasional.
Padahal, jika mau membuka hati dan pikiran, jujur pada diri sendiri, para agen bayaran itu sebetulnya mereka tahu tentang kebaikan khilafah dan sistem Islam, keadilan khilafah dan sistem Islam, juga kesempurnaan khilafah dan sistem Islam dalam mengurusi seluruh urusan manusia. Sejarah telah mencatatkan hal ini.

Merekapun tahu, jika ide Khilafah tidaklah sama dengan ide sosialis komunis. Baik dari sumber hukum maupun aplikasi hukumnya dalam masyarakat.
Sumber hukum sistem Islam atau khilafah adalah berasal dari wahyu, Alquran dan hadist Rasulullah Muhammad SAW, melalui proses penggalian hukum yang disebut ijtihad.

Adapun aplikasi hukum dalam sistem Islam atau khilafah, justru memberikan banyak kebaikan bagi seluruh umat manusia. Adanya jaminan keamanan, pendidikan dan kesehatan juga terpenuhinya seluruh kebutuhan pokok manusia, yaitu sandang, pangan dan papan hingga kesejahteraan mampu diraih dalam sistem ini. Sejarah mencatat dengan tinta emas, kesejahteraan yang mampu diraih oleh sistem Islam saat kepemimpinan khalifah Umar bin Abdul aziz ra. Padahal wilayah kekuasaannya adalah hampir 2/3 dunia.

Juga sangatlah ceroboh, jika mengatakan bahwa ide khilafah saat ini adalah ide yang sangat dipaksakan pada dunia Islam. Tersebab, dunia Islam saat ini mulai mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya tentang kebaikan ide khilafah ini. Tersebab ide khilafah ini adalah solusi permasalahan masyarakat yang diberikan oleh Islam bukan pemaksaan kehendak.

Tersebab, penegakan sistem Islam dalam bentuk khilafah adalah jalan untuk sebenar-benarnya meraih tujuan mulia penegakkannya yaitu menyebarkan rahmat dan kebaikan juga keadilan bagi seluruh umat manusia. Menjadi rahmatan lil alamiin.

Wallahualam.

[Fz]

Leave a Reply

Your email address will not be published.