Oleh. Emma Elhira
Dalam gegap gempita pekik kemerdekaan
Ada air mata tumpah berkalang nestapa
Rasa pilu mengukir relung jiwa
Terlahir asa sakit dari jiwa yang merana
Melukiskan derap langkah wajah-wajah apatis.
Bumi bagai mainan, diguncang dan berkali.
Hingga dada sesak, diliputi cemas meraja.
Atas bumi runtuh, ratakan tanah.
Ratusan nyawa mati terhimpit bongkahan dinding.
Ribuan raga luka parah dan setengah parah.
Ribuan manusia hilang atap berlindung.
Ini aku dalam duka nestapa.
Yang kelu teriak merdeka.
Lunglai dalam ratap bocah-bocah kehilangan bapaknya.
Ini aku,
Terpuruk larut dalam duka yang mendalam
Lukaku masih perih, nyawa bundaku terenggut, atapku ambruk.
Dingin dan gelap dalam tenda pengap.
Menghirup udara dalam sesak.
Anak menangis menagih seteguk susu.
Dia tak paham akan takdir.
Merengut minta pulang.
kita sedang merayakan kemerdekaan.
Tunggu barang sekejap, hingga pesta usai.
Tahan tangismu, mereka masih sibuk mengurusi hajatnya.
Lidah kelu pekik merdeka.
Jiwa raga masih terpasung dalam derita.
Tak kuasa panjat pinang, bahkan kerupukpun tak sanggup kutelan.
Menatap nanar darah dan air mata bunda serta kerabat.
Lusuh dalam balut nelangsa
Negeri merdeka hati menderita.
Disana dia tersenyum dan menari.
Disini aku pucat pasi dengan guncangan demi guncangan.
Wahai jiwa-jiwa yang lungkrah,
Gerangan dosa apa yang kau perbuat.
Hingga murka atau azab yang pedih menimpa semesta.
Masih hilang nalarkah wahai manusia-manusia degil?
Hingga derita belum kunjung usai.
Hai saudaraku.
Aku tak hanya butuh makan dan selimut.
Tak hanya butuh tempat bernaung.
Tapi kami juga butuh cinta dan kepedulian.
Pntaskah saat ini kalian berdiskusi mencari pemimpin untuk kami,
sedang kami tak kalian urusi?
Masih adakah empati, saat kami berduka
sedang kalian bersenda dalam lagu dan tari?
Semoga Tuhanku bangunkan kalian dalam insyaf.
Tak hilang nalar, buta hati.
Mencari citra semu.
Mencintai kami dengan pelayanan yang hakiki.
Agar pekik merdeka kembali nyaring dari hati-hati yang perih.
==================================
Sumber Foto : Kumparan