Breaking News

My Number One Fans

Spread the love

Oleh. Keni Rahayu

(Ibu Muda dan Influencer Dakwah Milenial)

 

 

#MuslimahTimes — “Mamaku adalah segalanya. Kemana mama pergi, aku harus mengiringi. Aku sayang banget sama mama,” mungkin pikiran itu yang ada di benak anak-anak kita. Seorang anak adalah fans nomor satu ibunya.

 

Sebuah fitrah luar biasa yang Allah berikan kepada anak dan ibu. Mereka begitu dekat, sejak benih menempel di dinding rahim, Allah titipkan amanah luar biasa itu. Hingga detak jantung mulai berbunyi, masyaallah sungguh dirasa ibu sangat mendebarkan hati.

 

Kemana ibu pergi tak mungkin si kecil tak membersamai. Ibu mengaji, ia mendengarkan. Ibu makan, dia merasakan. Ibu menyapa, kaki-kaki kecilnya ia gerak-gerakkan. Sungguh interaksi intim yang membahagiakan.

 

Proses melahirkan sungguh luar biasa. Bertaruh nyawa demi bisa memeluk langsung buah hati tercinta. Sesakit apapun itu, Nak, ibu rela untuk bisa segera menciummu. Sesaat kau telah lahir ke dunia, masyaallah sungguh nyaring tangisan bayi kecil itu. Meraung-raung seolah memanggil nama ibu. Terimakasih ya Allah, kau titipkan amanah agung untukku.

 

Setelah lahir, proses intim itu tak berhenti. Bahkan air susu ibu, kau teguk setiap hari. Maha Besar Allah yang menciptakan ASI. Tetes demi tetes, Allah bentukkan menyempurnakan bagian-bagian tubuh sang buah hati. Bagi seorang ibu, rasanya: tak ada sedikit pun yang boleh mengganggu anakku. Bahkan seekor nyamuk saja, ibu tak rela. Mencintaimu bagi ibu adalah jatuh cinta yang luar biasa.

 

Masa sapih berlalu. Kini sudah lancar bicaramu. Semakin hari, kamu semakin mengagumkan, nak. Meski cadel, ayat-ayat Allah kau lantunkan dengan suka cita. Menyadarkan pada diri ibu, bahwa kau memang milik-Nya. Tugas ibu adalah mengenalkan Allah kepadamu

 

Kalau boleh jujur, nak, hari demi hari merawatmu memang tak mudah. Tapi ibu selalu mengingatkan diri ibu, bahwa kau adalah amanah dari-Nya. Maka ibu tak ingin bersikap bodoh untuk menyia-nyiakanmu. Bahkan banyak perempuan di luar sana yang belum Allah pilih untuk bisa menjadi ibu. Maka kesempatan menggendongmu hari ini, meski lelah asalkan kau tercukupi.

 

Ibu sadar, lelah ini hanya sebentar. Waktu tak akan berjalan begitu lama. Rela atau tidak, sebentar lagi kau akan tumbuh besar. Bahkan peluk dan cium lagi belum tentu kau mau itu. Semua yang tadinya kau harus dengan ibu, berganti semuanya ingin mandiri. Ibu hanya tak ingin menyesal sebab masa-masamu membutuhkan ibu begitu saja pergi.

 

Suatu hari nanti, akan ada masa di mana ibu bukan segalanya lagi bagimu. Kau beraktivitas sendiri sebab kau telah mandiri. Tak masalah, nak, itu tandanya ibu sudah berhasil. Tugas ibu sudah usai, mengenalkan Allah padamu dan menjadikan-Nya tujuan dalam setiap aktivitasmu.

 

Akan datang masanya ibu bukan lagi satu-satunya. Kau akan fokus dengan sekolahmu, Nak. Kamu asik bermain dengan teman-temanmu. Kamu sibuk belajar dan berdakwah. Setelah menikah, kamu akan tunduk pada suamimu. Setelah jadi ibu, kamu akan lebih fokus lagi pada keluargamu. Dan ibu menua, menjadi semakin tua. Ibu tak lagi hebat seperti dulu. Tapi satu yang tak berubah, cinta ibu tetap utuh untukmu.

 

Ibu akan merindukan masa-masa kecilmu dulu. Mau makan, panggil ibu. Mau mandi, panggil ibu. Mau bermain, ajak ibu. Mau minum, minta ibu. Mau susu, panggil ibu. Mau tidur, harus ditemani ibu. Bahkan bangun tidur, kau juga memanggil ibu. Ibu harap, di masa ibu tua nanti kau juga begitu ya, nak. Ingat ibu selalu dalam berbagai aktivitas sibukmu. Jangan lupa, bahwa dulu kamu fans ibu nomor satu.