Oleh Sunarti
Kembali raga terhempas
Dalam lautan nafsu tak kendali
Kembali jiwa terkoyak lepas
Dalam masa lepas bulan suci
Curahan kasih sayang berlimpah-ruah
Detik demi detik di setiap harinya
Luapan maaf mengalir dalam berkah
Hari demi hari dalam bulan istimewa
Enam ratus sembilan puluh enam jam terpapar
Terkumpul sudah dalam satu bulan
Dua puluh sembilan hari dalam dekapan
Manusia diberi keluasan dalam berikhtiar
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Kumandang takbir belah lagit berbintang
Gema mengalun lembut tentramkan jiwa
Wujudkan kebesaran Sang Maha Esa
Lantas, apa amalmu?
Kekasih telah pergi, tinggalkan diri
Memenuhi panggilan Illahi hari ini
Tinggalkan hari fitri pada hamba sejati
Ramadan pertanda kasih Allah nan mulia
Manjakan hambaNya dengan berlipat kebaikan
Manjakan hambaNya dengan berlipat pahala
Manjakan hambaNya dengan berlipat ampunan
Masihkah akan bergelut dengan angkara?
Masihkah bergelut dengan nafsu dunia?
Ah, entahlah
Manusia penuh murka
Makin porak-poranda tanpa junnah setia
Banteng kesatuan telah terkoyak
Dalam bulan penuh kasihpun terluka
Harusnya umat bersuka cita nan nyata
Ramadan dan Iedul Fitri saat ukhuwah tak hanya di benak
Jadikan syawal sebagai awal
Jadikan Iedul Fitri kembali suci
Genggam juang Islam lebih kental
Tuk kemenangan kaffah tuk terapkan aturannya
