Breaking News

Rajab Berlalu, Rindu Khilafah Kian Menggebu

Spread the love

Oleh: Dede Yulianti

(Revowriter Bogor)

 

#MuslimahTimes — Gelora rindu kembalinya Khilafah semakin tak terbendung. Meski hampir seratus tahun tenggelam dan dihempaskan ingatan umat akan institusi agung tersebut. Namun riak-riak kesadaran umat kian menyeruak. Betapa genting dan pentingnya penegakan Khilafah Islam. Di tengah keroposnya dunia dalam genggaman sekulerisme kapitalis. Bertebarannya varian maksiat dan modus kriminalitas. Hingga nurani tak kan sanggup menyaksikannya. Keperawanan ratusan gadis anak negeri dilelang. Puluhan pemuda mati konyol akibat minuman beralkohol. Rakusnya perampok negeri berdasi, menebar senyum tanpa risih. Ajaran Islam diinjak berkali-kali tiada henti. Pahitnya kondisi umat saat ini, semakin menyadarkan umat pentingnya penegakan khilafah. Bertepatan dengan bulan Rajab, umat Islam di seantero Nusantara memperingati Isra mi’raj bertema khilafah ajaran Islam.

Seratusan umat muslim Banda Aceh gelar aksi konvoi bersama untuk menyambut Isra’ Mi’raj 1439 Hijriah yang bertema kembalikan khilafah, khilafah ajaran Islam, Sabtu (14/4/2018). Sebelumnya telah diadakan tabligh akbar di Masjid Ulee Lheu, yang dihadiri oleh warga setempat, bahkan hampir memenuhi isi masjid tersebut. (Acehtrend.co 14/04/2018).

Seruan khilafah juga bergema di Yogyakarta pada hari yang sama. “Khilafah ajaran Islam, baik dipahami dengan pendekatan al-Qur’an, al-Hadist maupun Ijma’,” itulah pernyataan tegas ulama, kyai, dan tokoh

pada acara Jalsah ‘Ammah Peringatan Isra’ Mi’raj 1439 H. Acara ini diselenggaran di Pesantren at-Tasniim Sleman. Adapun yang hadir dalam acara ini adalah para ulama, kyai, tokoh dan pegiat dakwah di Yogyakarta. (tribunislam.com 14/04/2018).

Meski fitnah terus dihembuskan pada dakwah penegakan khilafah, secara mengejutkan buku berjudul “Dari Puncak Khilafah” karya Eugene Rogan, terpilih menjadi buku terbaik kategori terjemahan pada Islamic Book Fair (IBF) 2018 di Jakarta. Selain itu ada pemandangan yang  luar biasa, tidak seperti biasanya di acara besar IBF 2018 kali ini bendera Nabi Muhammad SAW tegak berdiri di hadapan ratusan orang-orang yang memadatinya di area aksi bela palestina. (dakwahmedia.com 22/04/2018).

Masya Allah, gelora kerinduan umat semakin membuncah. Tentu tak lepas dari dorongan keimanan pada kewajiban menjalankan Islam secara kaffah (menyeluruh). Sebab Rasulullah Saw mendakwahkan Islam bukan sebatas ajaran ruhiyah dan moralitas. Lebih dari itu Islam adalah ideologi yang harus dijalankan agar manusia selamat di dunia dan akhirat. Penegakan khilafah Islam, satu-satunya yang mampu mewujudkan Islam sebagai rahmatan bagi semesta. Inilah sejatinya yang terjadi pada peristiwa hijrahnya Rasulullah Saw dan kaum muslimin ke Madinah.

Namun institusi mulia yang tegak berdiri selama 13 abad itu, akhirnya dihancurkan oleh tangan Mustafa Kemal. Pada 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924), berganti sekulerisme. Sejak itulah wilayah kaum muslimin porak poranda. Palestina, India, Rohigya, Suriah, Uigur, tertimpa kemalangan. Pembantaian demi pembantaian oleh penjajah terjadi di depan mata dunia tanpa ada pembelaan.

Meski bulan Rajab telah berlalu, namun rindu khilafah kian menggebu. Momen Rajab sesungguhnya mengingatkan betapa hancurnya kehidupan umat akibat sekulerisme. Sekaligus semakin meneguhkan komitmen umat untuk terus berikhtiar mengembalikan kemuliaan Islam dan kaum muslimin dengan penerapan sistem khilafah. Tegaknya khilafah adalah sebuah keniscayaan, sebab telah Rasulullah Saw kabarkan sebagai bisyaroh (kabar gembira). Dengan keikhlasan dan kegigihan umat dalam berjuang, serta pertolongan Allah SWT, insya Allah kemenangan Islam tak lama lagi.

=================================

Sumber Foto : Konsultasi Syariah

Leave a Reply

Your email address will not be published.