Breaking News

Satu Keluarga Dihabisi, Potret Buram Generasi

Spread the love
Oleh. Sherly Agustina, M.Ag.
(Penulis dan Pemerhati Kebijakan Publik)
Muslimahtimes.com–Fakta mengejutkan, remaja berinisial J (16 tahun) tega menghabisi satu keluarga berjumlah lima orang. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kalimantan Timur.  Diduga motifnya karena asmara dan dendam pelaku terhadap korban. Korban dan pelaku bertetangga. Awal mula kejadian, J si pelaku pesta minuman keras dengan teman-temannya dan pulang larut malam diantar temannya membawa parang menuju rumah korban. Satu per satu korban dihabisi, anak pertama berusia 15 tahun dan sang ibu diperkosa oleh pelaku. (news.republika.co.id, 08-02-2024)
Faktor Pemicu
Sungguh miris apa yang terjadi pada generasi muda saat ini. Emosi mudah tersulut dan tidak dapat dikontrol dengan baik. Seperti yang diceritakan di atas, seorang remaja tega membunuh 5 orang sekaligus dalam satu malam. Pemicunya asmara dan dendam, potret buram generasi kian menghantui. Padahal, di pundak merekalah tumpuan harapan umat berpijak. Namun sayang, remaja saat ini kian terkungkung oleh perilaku negatif.
Selain itu, dunia remaja saat ini sudah terbiasa dengan miras. Akibatnya, remaja bisa melakukan apa saja yang di luar nalar seperti membunuh lima orang sekaligus. Sungguh, kondisi ini sangat memprihatinkan dan harus segera ditangani jika tidak ingin mereka terus terperosok dalam jurang kenistaan yang penuh dengan kegelapan. Tentu ada pemicu mengapa mereka bisa berperilaku negatif seperti itu.
Di antara pemicu tersebut yaitu self control (akidah) pada diri remaja yang lemah. Bukan tanpa sebab, lingkungan, teman, dan sistem yang diterapkan saat ini kurang menjaga dan memupuk keimanan atau akidah generasi muda. Akidah yang seharusnya menjadi pondasi atau self control ketika berbuat dan berucap, lost dan kian terkikis. Negara yang harusnya berperan penting mengatur miras agar tidak dijual bebas atau bahkan ditiadakan demi menjaga akal generasi, dalam sistem sekarang seakan biasa melenggang bebas.
Pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme) telah membuat generasi muda tak lagi menggunakan agama sebagai standar dalam setiap perbuatan dan ucapan. Selain itu, dari rahim sekularisme lahir liberalisme sebagai ide kebebasan yang membuat generasi muda bablas tanpa batas. Dari kebebasan ini, remaja terperosok pada perilaku yang negatif, terlibat miras, narkoba, pergaulan bebas, pembunuhan, dan lainnya.
Solusi Islam
Lalu, solusinya bagaimana? Ingatlah, segala kerusakan yang terjadi di muka bumi ini akibat dari manusia tidak taat pada aturan yang semestinya dari Sang Pencipta alam semesta. Ibarat HP jika dioperasikan tidak menggunakan buku panduan dari pabriknya, melainkan menggunakan buku panduan dari merk dan pabrik lain maka yang terjadi error. Begitu pun manusia, diciptakan oleh Allah tapi tidak menggunakan aturan dan pedoman dari Allah maka yang terjadi kerusakan di segala bidang.
Islam sangat memperhatikan dan menjaga akidah, pendidikan yang utama di keluarga dan sekolah adalah akidah. Karena akidah ini memiliki peranan yang sangat penting. Ibarat bangunan, akan kokoh jika pondasinya kuat. Lingkungan yang dibentuk islami, di mana hukum syariat menjadi standar baik dan buruk, boleh atau tidak, halal maupun haram. Dengan standar yang jelas, umat akan terhindar dari hal negatif atau kemaksiatan yang bisa merusak diri dan lingkungan.
Negara memiliki aturan yang ketat terkait miras atau yang semisalnya yang bisa merusak akal dan tubuh umat. Hal yang diharamkan tidak akan diperbolehkan beredar dengan mudah dan bebas. Apalagi jelas dalam Islam, bahwa khamr haram hukumnya. Bahkan, ada sebuah kisah yang menggambarkan betapa bahayanya khamar dan dikatakan sebagai induk kejahatan.
Bahaya Khamr
Imam Nasa’i meriwayatkan dari Abdur Rahman bin Haris dari bapaknya berkata bahwa Usman berkata, “Jauhilah khamr karena ia adalah ummul khabaits.
Alkisah,  ada seorang laki-laki yang taat beribadah dari kalangan umat sebelum kalian. Laki-laki ini  disukai seorang wanita nakal. Lalu, wanita ini mengutus pelayannya untuk membawa laki-laki tersebut ke hadapannya. Setiap kali laki-laki tersebut  masuk ke suatu pintu, maka dia menutupnya di belakangnya sehingga dia tiba di hadapan seorang wanita cantik dengan seorang anak kecil dan bejana khamr. Wanita itu berkata, ‘Demi Allah, aku tidak mengundangmu untuk kesaksian. Tetapi aku mengundangmu agar kamu melakukannya denganku atau kamu minum segelas khamr ini atau membunuh anak ini.’ Laki-laki itu berkata, ‘Beri aku segelas khamr.’ Hingga laki-laki itu meminum khamr beberapa kali.’ Tidak lama kemudian terjadilah perbuatan mesum dengan wanita itu, dan dia juga membunuh. Maka, jauhilah khamr. Karena -demi Allah- iman dan kecanduan khamr tidak terkumpul kecuali salah satunya hampir mengeluarkan pelakunya.”
Betapa bahayanya khamr, dosa yang dipandang sebelah mata nyatanya khamr menjadi  pintu untuk melakukan dosa-dosa besar lainnya. Di sisi lain, dilansir dari US News bahwa tanda penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol, keterikatan terhadap miras, dan konsumsi yang berkelanjutan merusak lebih dari satu bagian otak dan memengaruhi bagaimana seseorang bersikap dan berprilaku.
Negara di dalam Islam akan sangat menjaga warga negaranya dari hal-hal yang mengandung bahaya (madharat). Apalagi generasi muda sebagai aset bangsa, akan sangat dijaga agar memiliki kepribadian Islam dan  dipersiapkan menjadi estafet penerus para ulama dalam mengemban risalah Islam. Oleh karenanya, hanya Islam yang benar-benar menjaga akidah, akal, dan jiwa manusia sesuai fitrahnya cenderung pada kebaikan. Allahua’lam bishawab.