
Oleh : Wati Umi Diwanti
Hanya bisa menangis, lagi dan lagi
Tiap kali rekaman penyiksaan menghampiri beranda ini
Sakit dan perih rasa hati
Tak tahu bagaimana cara instan mengakhiri
Puluhan tahun sudah para durjana bebas menyakiti
Sejak institusi itu tiada lagi
Sejak syariat hanya bersisa dalam salat
Dunia dikuasai nafsu bejat para korporat
Doa dan bantuan dana
Kami tahu, itu hanya memperpanjang luka
Tiap kali sembuh, tiap kali pula luka baru siap menganga
Jika kami tak mampu hentikan sumber derita
Itulah sebabnya kami tak fokus pada bantuan materi
Kami ingin bangkitkan institusi pemberani
Yang kan hadir mengirimkan infanteri
Bukan para banci yang di depan mencaci
Di belakang, justru saling mengikat janji
Cuih! Sungguh sangat jijik
Institusi yang tak sekedar beri keamanan
Tapi juga jaminan pemenuhan segala kebutuhan
Yang mampu berikan kemuliaan
Bagi seluruh umat, meski dalam keberagaman
Sayang, upaya kami tak semudah ujaran
Musuh sudah siapkan berbagai pembungkaman
Agar mulut kami tak lagi bisa menyuarakan
Tegaknya sistem Tuhan yang telah dijanjikan
Saudaraku, jika kalian perlu bantuan
Sungguh kami lebih perlu bantuan dari kalian
Bantuan doa agar kami dikuatkan
Meneruskan perjuangan dalam berbagai fitnahan
Agar kami dikaruniai kecerdasan
Menyampaikan Islam dengan argumen tak terpatahkan
Hingga semua orang paham lalu berikan dukungan
Saat itulah kita kan dipersatukan
Tunggu kami di gerbang kemenangan!
========================================
Sumber Foto : musyafucino