Breaking News

Demokrasi Bikin Sakit Hati

Spread the love

Oleh. Choirin Fitri

Muslimahtimes.com — Sob, siapa sih yang enggak kenal dengan kata demokrasi? Rasa-rasanya tak ada ya. Apalagi demokrasi kini viral dan dikenal sebagai sistem yang diterapkan oleh pemerintahan di berbagai negara, termasuk negara kita.

Menurut Wikipedia demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari masyarakat dewasa. Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno δημοκρατία (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) “rakyat” dan κράτος (kratos) “kekuatan” atau “kekuasaan”. Biasanya sih dikenal dengan pengertian dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Efek dari penerapan demokrasi ini adalah produk hukum yang berlaku sesuai dengan kemauan mereka yang disebut wakil rakyat. Sayangnya, tak jarang kemauan wakil rakyat tak sama dengan kemauan rakyat. Kok bisa? Katanya wakil rakyat, kok malah menyelisihi pendapat rakyat?

Ya, mau bagaimana lagi. Itulah fakta demokrasi. Enggak semua kebijakan yang diberlakukan sesuai dengan kemauan mayoritas rakyat. Contoh paling mudah diindra dan dirasakan adalah kenaikan BBM. Ketika punggawa negeri sebagai wakil rakyat menaikkan harga, rakyat berteriak jangan, enggak digubris. Meski rakyat bakal sekarat gegara kebijakan kenaikan BBM ini memberikan efek domino ke bidang yang lainnya karena bakal terjadi kenaikan harga barang, dll enggak ada yang peduli. Punggawa negeri atas nama wakil rakyat, tetap enggak mau memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Uniknya sampai muncul beberapa meme terkait kondisi nyleneh ala pejabat yang mengaku wakil rakyat. Bunyinya, “Rakyat ingin kaya, sudah diwakili. Rakyat ingin mobil mewah, sudah diwakili. Rakyat ingin rumah mewah, sudah diwakili”. Huft, sungguh miris!

Enggak hanya itu yang membuat demokrasi bikin sakit hati. Karena sistem ini buatan manusia, tentu amat banyak yang enggak sesuai dengan kemauan pencipta kita, Allah. Kok bisa?

Tengok dan sadari banyak produk hukum dari demokrasi ini yang malah bertentangan dengan aturan Allah. Contoh: terkait pelegalan miras.

Miras yang jelas-jelas Allah haramkan tanpa ada kata tapi, seakan-akan legal hanya gegara dirasa minuman ini laku dan memberikan sumbangan pemasukan bagi negara. Padahal, ketika dilegalkan jelas akan menimbulkan kerusakan generasi yang luar biasa.

Ada lagi produk turunan demokrasi yang bernama liberalisme. Paham kebebasan ini telah mengikis habis hukum pergaulan dalam Islam. Contohnya tentang zina. Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 32 jelas dan terang mengharamkan kita mendekati zina, eh liberalisme malah mendorong orang untuk melakukannya. Tak pelak lagi efek domino kebebasan pergaulan ini menimbulkan kerusakan masa depan generasi. Free sex, perilaku suka sesama jenis ala komunitas lagibete, aborsi, hingga penyakit kelamin merebak.

Sungguh, fakta-fakta ini menjadikan kita enggak boleh tinggal diam. Mau tak mau demokrasi harus segera hengkang atau dicampakkan. Jika tidak, hukum-hukum Allah Yang Mahasempurna bakal terus diabaikan.

Pertanyaannya, siap enggak kita untuk mencampakkan sistem rusak ini, lalu mengambil sistem Islam yang jelas-jelas bakal mensejahterakan? Yuk, dijawab!

Batu, 29 September 2022