Breaking News

Mainan Terbaik untuk Anak

Spread the love

Oleh. Fatimah Azzahra, S. Pd
(Tim Redaksi Muslimahtimes.com)

Muslimahtimes.com– Mobilan, boneka, sepeda, sepatu roda merupakan contoh mainan yang biasa dibelikan orang tua untuk anaknya. Namun, mainan manakah yang terbaik untuk anak kita?

Mainan Terbaik

Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Baik itu makanan, pakaian, pendidikan, juga lingkungan. Harga yang mahal kadang tak jadi masalah asal itu baik bagi anak. Ini pula yang jadi standar pemilihan mainan untuk anak.

Tak ada salahnya membelikan mainan yang akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena memang beberapa mainan dibuat untuk itu. Mainan yang mengedukasi anak, menajamkan daya kritisnya, mengasah motorik halus dan kasarnya, mengasah sensorisnya, melatih kemampuan berbahasanya, dan yang sejenisnya. Tapi, adakah satu mainan lengkap seperti ini? Sepertinya tidak.

Kebanyakan mainan ada kekurangan dan kelebihannya. Boneka berbulu misalnya, ia bisa memenuhi sensoris anak tapi tak baik bagi anak yang memiliki alergi. Sepatu roda baik untuk melatih motorik, keseimbangan, tapi perlu pendampingan kalau bisa dari profesional agar tidak cedera serius. Mobil-Mobilan mulai dari ukuran kecil sampai yang bisa dinaiki, ia bisa jadi baik untuk daya imajinasi anak, tapi rawan rusak. Apalagi jika anak masih usia dini, masih masanya mereka bereksplorasi. Dan tentu, mainan suatu saat akan usang, rusak hingga tak bisa lagi dipakai.

Tubuh Orang tua

Percaya atau tidak, para ahli sepakat bahwa mainan terbaik bagi anak, khususnya anak usia dini adalah tubuh orangtuanya. Sentuhan dari orang tua memenuhi kebutuhan sensoris anak. Tak hanya itu, sentuhan orangtua pada anak juga mengisi kehangatan, bonding, juga tangki cintanya.

Kegiatan eye contact yang terjadi Menjadi landasan anak dalam berkomunikasi. Tersenyum di hadapan anak sambil bermain bersama, memeluk, mencium, mengelus, semuanya merupakan aktivitas yang kaya akan ekspresi kasih sayang. Sehingga anak tak hanya terpenuhi keinginan untuk bermain, tapi juga merasa disayangi dan dihargai oleh orangtuanya.

Khususnya bayi yang lebih banyak membutuhkan pelukan orangtua. Memegang jemarinya untuk melatih kekuatan otot tangan, tersenyum sambil menggerakkan kepala kita ke kanan dan kiri untuk melatih fokus penglihatannya, tummy time di atas dada orangtuanya untuk melatih kekuatan otot lehernya dan yang semisalnya.

Ada berbagai permainan lain yang bisa dilakukan orangtua dan anak-anak dengan usia lebih besar dari bayi yang menggunakan tubuh orangtuanya. Diantaranya main kuda-kudaan, cilukba, ucang angge, gendong anak sambil memakai sayap buatan seperti burung, menggendong anak sambil berputar seperti helikopter, menggendong anak di atas kepala sambil memintanya mengambil barang yang tinggi, menjadikan badan orangtua sebagai jalan bagi mobil-mobilan anak, meminta anak menginjak badan orangtua.

Permainan yang terlihat sepele ini ternyata memiliki efek yang luar biasa. Oleh karena itu wajar jika pakar parenting menyatakan tubuh orangtua merupakan mainan terbaik bagi anaknya.

Sederhana

Inilah sederhananya anak-anak. Bahagia mereka pun sebetulnya sederhana saja. Sekadar bermain petak umpet bersama orangtuanya beberapa menit. Terkadang orang tua yang terlalu banyak berpikir, berasumsi dan berekspektasi. Membuat hal sederhana ini menjadi ribet dan sulit. Hingga akhirnya capek dan kecewa sendiri karena realita tak sesuai ekspektasi.

Padahal sebetulnya jawaban ada dekat dengan kita, bahkan jawaban itu adalah kita sendiri. Sederhanakan pemikiran kita, asumsi kita dan bahagia kita. Seperti anak-anak kita yang sederhana.

Jangan sampai anak dilimpahi mainan tapi orangtuanya enggan menemani. Tak mau hadir bermain bersama anak-anaknya. Karena bukan itu yang mereka butuhkan. Jangan lupa juga untuk selalu mendoakan anak-anak kita di setiap elusan, senyuman dan pelukan. Semoga Allah senantiasa menjaga buah hati kita dengan penjagaan-Nya yang sempurna.

Wallahua’lam bish shawab.