Breaking News

Overthinking vs Insecure

Spread the love

Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor Muslimahtimes.com)

Muslimahtimes.com–Mau enggak mau, waktu bakal terus berjalan maju. Mau enggak mau, kita enggak bakal menghentikan waktu. Bahkan, Ramadan kepergiannya tinggal menghitung hari. Enggak mungkin kita cegah. Pertanyaannya udah maksimal belum memanfaatkan kedatangan mulia ini?

Hampir semua sepakat menjawab belum. Why? Ya, karena nyatanya program ini itu yang digagas enggak musti kelar tanpa halangan. Ada aja tantangan yang menghadang gegara nafsu yang masih ON, meski si setan udah dibelenggu.

Sedih? Pasti. Pasti sedih rasanya jika Ramadan berlalu sedangkan apa yang diprogramkan belum terlaksana dengan baik. Jika tergantikan dengan program yang lebih baik sih enggak jadi soal. Namun, jika berubah jadi keburukan, astaghfirullah, hanya pada Allah kita memohon ampunan.

Emang sih kita enggak boleh overthinking terhadap amalan kita di bulan mulia ini. Why? Yuk, cek dulu arti overthinking biar memiliki kesamaan pemahaman!

Menurut ilmu psikologi, overthinking adalah berpikir terus-menerus mengenai hal yang negatif. Overthinking ini setidaknya memiliki dua bentuk. Pertama, merenungkan kejadian yang tidak menyenangkan di masa lalu, misalnya dengan memunculkan pikiran ‘kalau saja saat itu aku enggak melakukan ini itu melakukan ini itu’. Kedua, mengkhawatirkan sesuatu hal yang belum terjadi di masa depan.

Heeemmm, penyesalan atau mengurungkan niat baik gegara pikiran buruk ini enggak banget ya buat kita. Bisa jadi karena overthinking kita enggak bakal melakukan satu kebaikan. Sehingga, kita mengurungkan niat baik.

Contoh: kita nyesel gegara udah memberi tahu sahabat kita bahwa perbuatan yang dia lakukan buruk. Eh, kita disewotin. Lalu, kita mikir mending tadi enggak dibilangin. Terus kita berkomitmen enggak bakal nasehatin dia lagi. Waduh, bahaya dong kalau kita enggak peduli lagi dengan saudara kita yang salah!

Ingat ya, kita cuma motivator bukan hidayator! Kita tu hanya penyampai motivasi kebaikan, Allahlah yang menurunkan hidaya biar dia jadi lebih baik. Nah, kalau dia belum baik, jangan overthinking! Beri tahu lagi di lain kesempatan.

Allah melarang kita untuk overthinking, lho! Allah berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa!”

So, daripada overthinking lebih baik berbaik sangka yes pada Allah dan orang lain! Jangan dikit-dikit punya pikiran negatif pada diri maupun orang lain! Oke?

Penyakit lain yang sering mendera dalam amal adalah insecure. Apaan tu?

Menurut pakar, insecure adalah perasaan tidak percaya diri atau tidak ada kepastian dalam diri sendiri. Namun, ketika seseorang berurusan dengan insecure untuk jangka waktu yang lama, keraguan, dan perasaan negatif memiliki efek signifikan pada kehidupan.

Nah, insecure sama dengan enggak PD alias percaya diri. Insecure ini juga bakal menggerogoti amal. Gegara insecure bisa-bisa kita enggak beramal. Misalnya: kita enggan memberi tahu kebaikan pada sahabat gegara kita enggak PD takut dibilang sok baik. Padahal, kita cuma ingin dia sama-sama berbuat baik dengan kita.

Bisa pula gegara insecure ini kita malas beribadah, ikut kajian, taat, dan seabrek kegiatan baik lainnya. Bahaya banget ‘kan?

Camkan dalam benak, pikiran, dan hati bahwa Allah melarang kita insecure! Allah berfirman:

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.” (Surah Ali-Imran:139)

Masyaallah, luar biasa bukan ayat ini! Kita tu digolongkan oleh Allah sebagai orang yang paling tinggi derajatnya karena iman. Nah, lebih baik jika penyakit insecure ini mulai menghampiri tingkatkan iman, jangan dituruti. Oke?

Nah, overthinking alias berpikir berlebihan dan insecure, berpikir terlalu kurang mending dijauhi. Apalagi usut punya usut dua hal ini bikin hidup kita gagal produktif.

Di bulan mulia ini alangkah lebih baik lagi jika kita tingkatkan amal kebaikan dengan ikhlas, lillahita’ala. Insyaallah, jika itu yang kita lakukan, predikat insan bertakwa bakal kita dapatkan. Aamiin.