Breaking News

Eksploitasi Kemiskinan Berbasis Teknologi Demi Cuan

Spread the love

Oleh. Arina Sayyidatus Syahidah

Muslimahtimes.com– Dilansir dari bbc.com “Menteri Sosial Tri Rismaharini menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada pemerintah daerah untuk “melindungi” kelompok rentan dari eksploitasi” akibat viralnya berita seorang pemuda yang memanfaatkan ibunya sendiri untuk mengeksploitasi kemiskinannya melalui akun sosial medianya demi meraih keuntungan. Melihat dari unggahan video pemuda yang telah beredar di sosial media tersebut, tampaknya ia berhasil memanfaatkan fitur siaran langsung pada aplikasi TikTok untuk mendapatkan banyak keuntungan dari penontonnya. Pada video tersebut diperlihatkannya sang Ibu yang sedang mandi lumpur berjam-jam, tujuannya agar penonton siaran langsung memberinya hadiah karena merasa iba. Sedihnya, sang Ibu kabarnya jatuh pingsan usai mandi lumpur.

Dampak dari Sistem Kapitalisme Sekuler

Mirisnya lagi, fenomena eksploitasi kemiskinan serupa tak hanya satu atau dua saja, melainkan ada begitu banyak pemuda hingga orang tua yang rela melakukannya demi mendapat keuntungan.
Faktanya, sumber dari permasalahan ini tak hanya mengarah pada kesalahan moral saja, namun juga ketidakpiawaian negara dalam mengurusi urusan masyarakat. Pemerintah hanya bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang melarang masyarakat untuk tidak mengemis, bukan lantas mengeluarkan solusi yang dapat menyelesaikan problematika tersebut. Sehingga, kemiskinan yang mencekik yang menjadi satu-satunya alasan masyarakat melakukan tindakan-tindakan miris tersebut akhirnya tak kunjung mendapat terselesaikan.

Pemerintah bukannya mampu mengentaskan permasalahan tersebut, justru negara dengan sistem kapitalisme sekuler inilah yang menjadikan masyarakat berorientasi pada keuntungan materi semata (materialistik), sehingga tak heran apabila terdapat fenomena masyarakat yang menyalahgunakan kecanggihan teknologi untuk meraup keuntungan meski harus merendahkan harkat dan martabat diri sendiri maupun orang lain. Belum lagi ada yang melakukannya demi tuntutan gaya hidup masa kini sebagaimana yang tercermin oleh sistem kapitalisme sekuler.

Masyarakat rela menggunakan cara apa pun bahkan jika itu harus bertentangan dari hukum syarak hanya untuk meraih materi. Fenomena ini menggambarkan masyarakat yang sakit yang hidup di tengah sistem yang rusak, yang tak mampu menyejahterakan rakyatnya.

Negara yang tugasnya adalah mengurusi urusan umat justru menjadi dalang di balik problematika masyarakat ini, salah satunya memanfaatkan kemiskinan rakyat demi meraih keuntungan pribadi. Hasilnya, masyarakat seperti terombang-ambing di lautan, tak kunjung mendapat solusi atas permasalahan mereka.

Solusi Islam Mengentaskan Kemiskinan

Islam mengatur seluruh aspek kehidupan dengan aturan yang memuaskan akal, menentramkan jiwa, dan sesuai dengan fitrah manusia–yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Adapun solusi Islam dalam mengentaskan kemiskinan antara lain dengan cara menjamin kebutuhan pokok warganya, yang dimana hal itu sudah seharusnya menjadi tugas negara sebagai pengayom, penjaga dan pelindung umat. Islam juga mengatur kepemilikan di tengah umatnya dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi para ayah agar mampu memenuhi kewajibannya dalam mencari nafkah, serta menyediakan layanan pendidikan dengan kurikulum yang sesuai dengan syariat Islam yang akan melahirkan generasi-generasi mulia, cerdas dan tangguh. Islam menjamin hak-hak asasi dan kesejahteraan manusia.

Untuk mengentaskan persoalan kemiskinan juga dibutuhkan adanya kesadaran dari individu masyarakat untuk menjaga kemuliaan sebagai manusia dan meluruskan pandangan tentang tujuan hidup yang benar demi tercapainya kemajuan dan kebaikan umat manusia. Islam mengajak masyarakat agar senantiasa mengingat identitas diri mereka sebagai seorang muslim, menjadikan aqidah sebagai pondasi hidup dan landasan berfikir, juga menjadikan Allah Swt. satu-satunya sebagai menolong juga pemberi rezeki. Sehingga masyarakat dapat mengontrol tindakan mereka atas dasar keimanannya kepada Allah Swt.

Islam juga menerapkan sistem sanksi yang tegas apabila terdapat pihak yang menyalahgunakan kekuasaan, termasuk pemimpin negara yang gagal mengurusi urusan umatnya, serta pemimpin rumah tangga yang tidak memenuhi kewajibannya dalam menafkahi keluarga. Sistem sanksi dalam Islam memberi efek jera bagi masyarakat yang juga sebagai penebus dosa bagi pelaku dan mampu mencegah terjadinya hal serupa pada masyarakat lainnya.

Oleh karena itu, hanya Islam lah yang mampu menjadi solusi atas segala permasalahan umat serta sebagai penerang di tengah-tengah umat agar manusia senantiasa terjaga kehormatan dan derajatnya, yang mana segala solusi diatas hanya dapat direalisasikan dalam sistem pemerintah Khilafah Islamiyyah yang memberi rahmat bagi seluruh umat.