Breaking News

New Year, New System

Spread the love

Oleh: Zafira Islam Farihaqi Ahd Ruhiyat
(Santri Ma’had Madrasah Ummat)

 

Muslimahtimes.com–Hai Bestie, gak kerasa ya kita sudah memasuki tahun baru lagi niehh. Pastinya tahun baru Islam dong. Sebagai umat Islam kita wajib untuk merayakan dan menyambutnya dengan lapang dada.

Kalian pasti tau dong kalender hijriah dimulai pada bulan Muharam yang merupakan bulan mulia yang dipandang oleh Allah Swt. Di mana zaman dahulu sebelum ditetapkan sebagai bulan Muharram, bulan ini dinamakan sebagai bulan Shafar Al-Awwal. Baru deh setelah datangnya Islam kemudian bulan ini diganti namanya dengan Al-Muharram.

Pada tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khatab r.a, terdapat satu masalah yang dialami oleh pejabat Islam khususnya Gubernur Bashrah yaitu Abu Musa Al-Asyari. Ketiadaan angka tahun membuat sebagian pejabat pemerintah Islam kebingungan.

Setelah Umar bin Khattab r.a bermusyawarah dengan sahabat terkemuka. Kemudian Umar memutuskan bahwa tahun hijriah dihitung ketika Rasulullah hijrah. Selanjutnya, bulan pertama yang ditetapkan pada tahun hijriah ini adalah bulan muharram. Mengapa bulan Muharam??? Karena di bulan Muharram ini muncullah tekad untuk hijrah dari Makkah ke Madinah.

Gaes, tau gak seh, ternyata ada banyak keistemewaan lho di bulan muharam ini di antaranya:

Pertama, termasuk bulan Haram (Suci).
Bulan muharam termasuk ke dalam 4 bulan haram. Dimana hanya 4 bulan itulah Allah melarang kaum muslimin untuk berperang.

Allah berfirman di dalam Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah SWT adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah Swt di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu.” (TQS. At-Taubah ayat 36)

Diriwayatkan oleh Abu Bakhrah r.a, bahwasannya Rasulullah pernah bersabda:
“Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzul-Qa’dah, Dzulhijjah dan Al-Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.” (HR Bukhari)

Kedua, bulan yang sering disebut Syahrullah.
Syahrullah dari kata Syahru yang artinya bulan dan Allah yang artinya Allah. Sehingga Syahrullah maknanya adalah bulan Allah.
Dari Abu Hurairah Rasulullah saw pernah bersabda:
“Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yaitu bulan Muharam.” (HR. Muslim)

Saat dibulan Muharram ini Rasulullah memperbanyak puasa di siang hari dan salat tahajud di malam hari.

Ketiga, bulan yang dimuliakan umat beragama. Orang Yahudi memuliakan hari Asyura karena hari tersebut adalah hari kemenangan Nabi Musa bersama pengikutnya dari kejaran Firaun dan bala tentaranya.
Dari Ibnu Abbas r.a beliau menceritakan, ketika Nabi saw tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa, pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt.”
Akhirnya Nabi saw bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa.” (HR. Al-Bukhari)

Nah Bestie, itu tadi keistimewaan yang terdapat di dalam bulan Muharram.

Emm, gak kerasa ya Bestie waktu terus berputar, bulan terus berjalan dan tahun pun silih berganti. Namun, tatanan kehidupan kita semakin terpuruk. Terutama kaum muslimin saat ini. Mereka terus didera dengan berbagai fitnah yang datang menerpa, baik itu yang ada di negeri tercinta ini maupun di belahan dunia sana. Tak henti-hentinya umat Islam bak santapan yang selalu diperebutkan.

Meski begitu, mereka tak pernah putus asa untuk selalu melangitkan do’a, harapan, dan terus mengupayakan akan hadirnya sang penolong yang pernah Rasulullah kabarkan. Menanti kehadiran seseorang yang dapat mengubah wajah peradaban dunia menjadi lebih baik lagi.

Saat ini, umat muslim ditindas, dizalimi, rakyat sengsara, para muslimah dilecehkan, hal ini cukup bahkan lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa dunia ini membutuhkan pemimpin yang menggenggam syariat Islam.

Seperti yang terjadi di negeri kita ini, yakni Indonesia. Negeri yang kaya akan sumber daya alam. Namun sayang, berlimpah ruahnya sumber daya alam tidak lah menjamin rakyatnya sejahtera. Mudah sekali kita jumpai saat ini, banyak rakyat yang sulit memenuhi kebutuhan pokoknya karena tingginya harga-harga bahan pokok, atau lihatlah anak-anak yang tidak sekolah dikarenakan tingginya biaya pendidikan. Itu semua membuktikan bahwa sistem yang diterapkan saat ini tidak mampu mewujudkan kepemimpinan yang dapat mengelola keuangan negara dengan baik dan adil.

Semoga tahun baru Islam kali ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi khususnya para pemuda yang memiliki peran penting untuk mengubah sistem kehidupan saat ini menjadi sistem yang lebih baik lagi, yakni dengan mengembalikan sistem Islam di bawah satu komando kepemimpinan seorang Khalifah yang akan menerapkan syariat Islam di setiap sendi kehidupan. New Year, New System!!! Allahu Akbar.

Wallahua’lam.