Breaking News

Urgensitas Penerapan Sistem Politik Islam

Spread the love

Oleh. Ayu Mela Yulianti, SPt
(Pegiat Literasi dan Pemerhati Lebijakan Publik) 

Muslimahtimes.com–Setelah Rasulullah saw wafat, urusan kepemimpinan kaum muslimin dilanjutkan oleh generasi sahabat Khulafaur Rasyidin, kekhilafahan Umayyah, kekhilafahan Abasiyah hingga kekhilafahan Utsmaniyah. Islam sebagai agama dan sistem politik, tersebar luas menguasai dunia hingga 1400 tahun lamanya atau sekitar 14 abad.

Sistem kepemimpinan tunggal yang diterapkan dalam sistem politik Islam telah mengantarkan ketertiban dan keteraturan tatanan dunia. Dunia diatur oleh sistem politik Islam yang sempurna, sehingga menghasilkan kehidupan dunia yang penuh dengan keharmonisan sebab kepastian sistem hukum yang diterapkannya yang berkeadilan.H ingga kebencian kaum kafir terhadap kegemilangan penerapan sistem politik Islam di seluruh dunia, membuat mereka melakukan makar untuk menghilangkan sistem politik Islam yang diterapkan oleh seorang khalifah dalam sistem kekhilafahan. yang telah menguasai dua pertiga dunia.

Tahun 1924 sistem politik Islam yang diterapkan dalam sistem kekhilafahan runtuh. Dan wilayah kekuasaan kekhilafahan dikerat habis menjadi lebih dari 50 negara nasionalis dengan lebih dari 50 kepala negara yang memimpin negara-negara nasionalis tersebut.

Maka seiring runtuhnya sistem politik Islam yang diemban oleh seorang khalifah dalam sistem khilafah, maka runtuh pula persatuan dan kesatuan kaum muslimin di seluruh dunia. Tersekat batas imajiner nasionalisme yang diciptakan oleh kafir Barat.

Kaum muslimin tersekat nasionalisme yang merantai kaki mereka, sehingga sulit untuk melangkah membentuk kesatuan umat. Alhasil, kaum muslimin menjadi sulit menolong saudaranya sesama muslim yang teraniaya, kaum muslimin hanya menjadi penonton atas tragedi genosida yang menimpa saudaranya sesama muslim.

Padahal dulu kaum muslimin adalah satu tubuh, satu pemerintahan dan satu kekuasaan yang dipimpin oleh satu khalifah untuk seluruh dunia, yang menjadi penguasa dunia dan pembela kemanusiaan sejati, penegak keadilan dan penghilang kezaliman. Maka, hilangnya politik Islam yang diemban oleh daulah Utsmaniyah dengan sifatnya sebagai daulah Islam adalah malapetaka bagi dunia. Sebab keruntuhannya menyebabkan kegelapan bagi dunia, timbulnya ketamakan dan kerakusan manusia yang menimbulkan kesengsaraan bagi kehidupan manusia.

Dunia diliputi kegelapan, sebab hilangnya hukum yang berkeadilan. Seiring dengan hilangnya politik islam yang diemban khilafah, munculah hukum rimba (sekuler-kapitalisme) yang menghasilkan kegetiran hidup. Yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah yang akhirnya binasa.

Kaum miskin dan lemah semakin terpinggirkan dari kehidupan. Dunia dikuasai oleh orang-orang yang kuat nan rakus (para kapitalis). Mereka tidak membiarkan sedikitpun kekayaan dunia kecuali akan dikeruk habis untuk dinikmati sendiri.

Akhirnya kezaliman dan kerusakan semakin nyata terjadi di muka bumi. Akibat eksploitasi pengerukan sumber kekayaan alam dunia , bumi menjadi hancur, terjadi penggundulan hutan, pengalihfungsian lahan, yang berefek pada timbulnya bencana banjir, meningkatnya suhu bumi dan hilangnya lapisan ozon yang melindungi bumi, sebab terjadi pemanasan global.

Meningkatnya tindak kejahatan dan kriminalitas. Pencurian, perampokan, pembunuhan, pelecehan seksual, yang semakin menghilangkan rasa aman pada manusia. Terjadi pembodohan pada manusia, hilangnya kejujuran dan merebaknya kebohongan. Menyebabkan manusia banyak yang terjebak dalam perilaku maksiat akibat kebodohannya, sehingga banyak yang terjebak dalam transaksi haram, semisal bisnis prostitusi dan narkoba, yang melahirkan efek domino yaitu ancaman kehancuran kehidupan manusia. Sehingga minat untuk menikah menjadi menurun bahkan hilang. Terjadi keretakan dan keruntuhan bangunan keluarga yang menghasilkan banyak anak-anak terlantar yang tidak mendapatkan kasih sayang dalam keluarga dan berefek pada meningkatnya kasus kenakalan remaja semisal tawuran, pergaulan bebas dan aborsi, yang semakin meresahkan.

Semua terjadi akibat hilangnya sistem politik Islam yang mengatur urusan kehidupan dalam seluruh aspek kehidupan, dan berlakunya sistem politik demokrasi kapitalisme yang nyatanya mencerabut fitrah manusia. Akibatnya sistem kehidupan menjadi kacau-balau. Manusia terjebak dalam kebingungan luar biasa kala masalah menghampiri. Mereka tidak tahu harus berbuat apa saat kezaliman nyata dipertontonkan di depan mata. Parahnya lagi manusia menjadi tidak tahu posisinya sebagai makhluk, bukan Tuhan.

Sehingga manusia menjadi tidak sadar bahwa kehadirannya dimuka bumi ini adalah untuk patuh dan taat hanya kepada penciptanya saja, kepada Allah Swt, tuhan semesta alam. Untuk menjalankan syariat-Nya. Alhasil, bukannya dapat menyelesaikan masalah, yang terjadi malah menambah masalah manakala segala masalah hidup disolusi dengan politik transaksional demokrasi yang bersumber dari pemikiran sekuler kapitalisme yang digali dari pemikiran orang-orang kafir yang sangat membenci Islam dan seluruh aturannya.

Karenanya, menjadi kebutuhan yang sangat penting dan mendesak, agar seluruh kaum muslimin kembali pada sistem politik Islam, agar dapat menyelesaikan seluruh problematika hidup yang menderanya. Dari mulai upaya menolong diri sendiri dari keterpurukan, hingga menolong saudaranya sesama kaum muslimin dari kebinasaan. Sebab Islam turun sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, bagaimana meraih kebahagiaan hidup yang hakiki yang dapat menyelamatkan hidup di dunia hingga akhirat. Sebab ketiadaan sistem politik islam yang diemban oleh negara, dalam mengatur kehidupan, telah nyata mengantarkan pada kesengsaraan dan penderitaan hidup seluruh umat manusia.

Wallahualam.