Breaking News

Pecinta Liwath dalam Sistem Laknat

Spread the love

Oleh : Sunarti

#MuslimahTimes –– Pesan Manusia Mulia, Muhammad Saw, dari Abu Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di antara ungkapan yang dikenal manusia dari ucapan kenabian terdahulu ialah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah semaumu.” [HR. al-Bukhari]

Setelah berkaca dari hadist di atas, seharusnya seorang manusia bisa mengoreksi diri. Bahwah Islam memiliki aturan yang sempurna. Perilaku manusia yang mengutamakan kebebasan, tentunya akan membawa malapetaka bagi dirinya maupun bagi manusia lain. Terlebih, dengan perilakunya yang rusak, bisa mendatangkan azab yang pedih.

Pantaslah peribahasa “Suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih,” yang artinya orang yang sekaum harus sehina semalu (atau hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya)  ini disematkan kepada masyarakat di muka bumi ini. Pasalnya, dengan berlandaskan kebebasan dan hak azasi manusia, seluruh jagad raya dipermalukan dengan adanya berita hina dina.

Kasus Reynhard Sinaga yang langsung menjadi berita dunia, sontak membuat mata dunia terbelalak. Tak terkecuali masyarakat Indonesia yang merasa sebagai satu bangsa. Sungguh bagi negeri ini, satu hal yang sangat memalukan. Bagaimana tidak, Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jambi yang tinggal di Manchester City, Inggris, itu menjadi predator atau pemerkosa terbesar dalam sejarah Inggris. Korban yang diperkosanya bukan lawan jenis. Namun korbannya adalah laki-laki setengah mabuk.

Konon dalam catatan pengadilan Inggris, korban pemerkosaan Reynhard Sinaga atau  Reynhard Sinaga terlibat dalam 159 kasus pemerkosaan. Dan akhirnya Sinaga dijatuhi penjara seumur hidup dan baru bisa mengajukan pengampunan setelah menjalani 30 tahun penjara.

Tak tanggung-tanggung, pemuda yang memiliki dua gelar Master dari Universitas di Inggris, setiap melakukan aksi bejatnya, Reynhard Sinaga selalu merekam menggunakan 2 handphone. Rasa malu yang sudah terkoyak oleh nafsu. Sehingga aksi bejatnya ini dia abadikan dan setidaknya ada 1.500an film porno berisi perkosaan yang durasinya setiap fiml ada yang mencapai 6 jam.

Namanya kini viral di jagad media massa dan sosial media. Bahkan wajah Reynhard Sinaga penuhi halaman depan media Inggris. Media ramai menyebut Reynhard sebagai predator seks terbesar Inggris. Seperti yang diberitakan oleh Suara.com, Rabu, 08 Januari 2020. Reynhard Sinaga, WNI pemerkosa 195 pria di Inggris terus menjadi sorotan. Wajahnya bahkan memenuhi halaman depan media lokal Inggris pada

Usut punya usut, Reynhard bukanlah seorang beragama Islam. Namun, dalam kasus yang telah memalukan seluruh bangsa ini, bukanlah berlatar belakang agama. Tapi, lebih kepada hilangnya naluri manusia yang secara kodrati mencintai lawan jenis. Dalam agama apapun, hubungan sesama jenis sangatlah dilarang. Jadi, seorang Reynhard yang melakukan pemuasan nafsunya dengan sesama jenis, jelaslah ini perilaku yang menyimpang.

Sejatinya, semua bersumber dari kebebasan yang diagung-agungkan oleh negeri-negeri di seluruh muka bumi. Dari sinilah muncul perilaku yang menyimpang. Akibat manusia sudah tidak lagi memiliki batas dalam pemuasan nafsunya, maka muncullah dalam benaknya, mencoba hal yang di luar fitrahnya. Akibat adanya kesalahan berpikir di dalam benaknya, yaitu memahami bahwa pemuasan nafsu syahwat wajib dipenuhi. Apabila tidak dipenuhi, maka akan mendatangkan marabahaya dan kematian.

Dari pikiran inilah naluri itu berkembang secara liar di alam sekulerisme. Karena tidak lagi menggunakan aturan agama (aturan Tuhan), dan tidak lagi sebagai pengatur dalam kehidupan. Maka jadilah, seseorang beragama apapun akan menjadi rusak dengan penerapan sistem ini.

Semua bermula dari sistem yang berlandaskan kepada kebebasan berpikir dan berperilaku pada manusia. Sehingga wajarlah jika berlaku pengagungan terhadap kepuasan pemenuhan kebutuhan maupun naluri. Batas-batas dari kebebasan ini adalah ketika perilaku mengganggu pihak atau orang lain. Akan tetapi, jika perilaku tidak menggangu, maka dianggap itu biasa. Sama dengan kasus yang dilakukan oleh Reynhard pada orang-orang yang diperkosanya. Sebaliknya, jika orang-orang yang melakukan hubungan sejenis ini suka sama suka atau tidak menggangu satu sama lain, maka ini juga tidak ada hukumannya. Tampaklah di sini, bahwa sistem sekuler, menuhankan kebebasan.

Semua akan berbeda ketika perilaku manusia di dunia ini dibatasi oleh aturan. Aturan yang berasal dari Tuhannya, yaitu Allah SWT. Sehingga batasan tegas antara perilaku menyimpang akan terlihat. Dan akan ada hukum yang tegas pula, ketika perilaku menyimpang ini dilakukan oleh manusia. Hubungan sesama jenis adalah hubungan yang dilaknat dan terlambat. Pelakunya akan mendapatkan hukuman yang tegas dari pihak negara. Hukum yang membuat jera dan sebagai penebus dosa. Semua hal ini tidak akan bisa ditemukan dalam sistem sekuler. Semua ini hanya ada dalam sistem Islam. Karena Islam memiliki aturan yang sempurna untuk seluruh kehidupan manusia. Termasuk menjaga warganya, baik muslim maupun non muslim, dari perilaku menyimpang.

Wallahu alam bisawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published.