Breaking News

Born To Be Leader

Spread the love

Judul  Buku: Born To Be Leader

Penulis: Lucky B Rouf, dkk

Penerbit: Al Azhar Fresh Zone Publishing

Tahun Terbit: 2012

Jumlah Hal: 224 hal

Peresensi: Hamsina Halik

 

MuslimahTimes.com – Sebuah kisah, seekor anak gajah liar hidup di hutan dan hendak dijinakkan oleh Sang Pawang. Anak gajah itu pun diikat sebelah kakinya dengan rantai kapal, kemudian ujung rantai diikat kan di pohon yang kiranya kuat dan tidak bisa dirobohkan.

Anak gajah yang luar ini berusaha kabur. Namun setiap kali mencoba kabur, gajah selalu gagal. Karena, kakinya terantai kuat pada sebuah pohon besar. Begitu seterusnya, hingga jangka waktu tertentu, rantai gajah tadi dilepas.

Apa yang terjadi? Gajah itu tak berusaha lari. Karena instingnya mengatakan seolah kakinya masih terantai kuat. Maka, saat itulah gajah menjadi ji ak dan nurut dengan pawangnya.

Manusia pun bisa demikian, bertindak sesuai dengan apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Jika, kita berpikir bahwa diri kita bodoh, tidak mampu, bukan anak kiayai hingga tak pantas tuk berdakwah, itu ibaratnya seperti rantai gajah tadi. Inilah dinamakan mental Block atau belief (prasangka).

Secara sadar atau tidak, jika ditanamkan pikiran tersebut dalam benak, maka sejak saat itu kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan. Hingga batas dimana kita mengubah pemikiran tersebut.

Padahal sejatinya, sejak dalam kandungan manusia itu adalah pemenang. Allah telah memilih kita sebagai pemenang. Kehadiran kita di dunia ini menunjukkan dengan pasti bahwa kita telah menjadi pemenang.

Pemenang, diantara bertemunya sel sperma dengan sekian sel telur. Pemenang, karena kita mampu memenangkan posisi di hati orang tua ataupun orang-orang yang menyayangi dan menunggu kehadiran kita di dunia. Ini dari segi penciptaan manusia.

Membaca buku ini akan banyak inspirasi yang kita temukan. Mengajarkan diri ini untuk menjadi pemenang. Senantiasa menanamkan pemikiran positif dalam benak dan membuang jauh belief (prasangka) terhadap diri sendiri.

Sebab, darah dan jiwa pemenang sudah ada dalam diri kita sejak masih dalam kandungan. Lantas, masihkah tak percaya bahwa diri ini adalah pemenang?