Breaking News

Gontai

Spread the love

Oleh : Sunarti PrixtiRHQ

 

Derap langkah kaki bagai alunan nada

Memukau pemirsa dalam kisah nyata

Ayunan sunyi tak lagi berisi

Tersingkir asa memicu diri

 

Tatkala mata menatap

Penonton masih berharap

Namun, pengkhianat begitu cepat

Tendang pemain pujaan dari arena

 

Warna-warni dalam basa-basi

Wangi semerbak dalam pancaran

Namun, penjegal tak sadar diri

Bangkai busuk rapi dia simpan

 

Meski penoton cibir lakon dalam arena

Menghina-dina tak tertahankan

Namun, satu demi satu terkuat

Bangkai kebusukan tersibak

 

Wahai, Saudaraku

Masihkan kau tebar wewangian dari borok demokrasi

Masihkah kau mengobral warna pelangi di tanah negeri

Sementara, kau hujat saudara sendiri

 

Wahai Saudaraku,

Bukan mereka yang terdepak adalah musuhmu

Bukan mereka pemain pujaan musuhmu

Mereka adalah Mukhlisin mengemban agamamu

Di punggungnya harapan Islam Kaffah diterapkan

 

Wahai Saudaraku,

Tak layak menghujatnya

Tak layak memusuhinya

Sejatinya kau diarak untuk membentur sesama

Sesampainya muslim agar tak jadi saudara

 

Yaa Rabb Tuhan Semesta Alam

Jadikan semua sandiwara terbongkar nyata

Jalanmu lebih indah tuk buka semua

Caramu lebih manis tuk menolong pemain Mukhlisin

Karena janjimu pasti akan nyata tuk semua

 

Ngawi, 9 Agustus 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published.