Breaking News

Kebiasaan Membaca Ulama, Ada di Buku yang Bikin Gila Buku Ini

Spread the love

Judul: Gila Baca Ala Ulama

Penulis: Ali bin Muhammad Al-’Imran, Penerbit: Pustaka Arafah
Tebal: 178 halaman.
Peresensi: Asri Supatmiati

MuslimahTimes.com – Membaca buku ini membuat saya ingin memperbanyak jam duduk, melahap buku-buku di rak yang belum tersentuh. Merasa ingin memutar waktu di masa lampau, agar tidak terbuang percuma tanpa memegang buku.

Walaupun sepanjang tahun ini saya sudah merasa ngebut membaca, tapi tak ada apa-apanya dibanding gila baca para ulama. Jika saya baru menargetkan 40 buku setahun, itupun baru mencapai setengahnya, para ulama bisa menaklukkan ribuan buku setahun. Bisa 2-3 buku perhari. Ada yang sanggup?

Ya, buku ini menghadirkan kisah para ulama tentang hobi membaca mereka. Seperti orang sekarang yang keranjingan smartphone, seperti itulah buku bagi ulama. Mereka tak lepas dari buku sebagai wujud dedikasi terhadap ilmu. Baik cara memperoleh hingga menyerap ilmunya.

Ada yang jual rumah demi membeli buku. Ada yang ke toiletpun minta dibacakan buku. Ada yang terjengkang masuk jurang, gara-gara berjalan sambil membaca buku. Demi apa? Saking tidak inginnya melewatkan setiap waktu tanpa ilmu.

Menariknya, kutipan-kutipan tentang pentingnya membaca, buku dan ilmu, disisipkan dalam lembar-lembar tersendiri sehingga mudah untuk diingat. Seperti perkataan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, “Kerinduan para penuntut ilmu terhadap ilmu itu lebih besar daripada kerinduan seseorang terhadap kekasihnya. Kebanyakan mereka tidak terpesona dengan keelokan fisik manusia.”

Satu lagi kutipan yang sangat menggugah, andai buku tidak ada yang membaca, maka ilmu akan musnah. Benar juga. Andai buku tidak dibeli, tidak ada yang minat membacanya, tentu penerbit tidak mau mencetak ulang kembali. Lama-lama buku itu musnah. Itu berarti kemusnahan ilmu.

Wah, jadi ingin sekali berburu buku untuk ikut melestarikannya. Sudah banyak sekali kitab-kitab ulama yang akhirnya tidak dapat kita temukan, karena hilangnya kebiasaan membaca dan menulis. Ya, menulis adalah cara untuk melestarikan ilmu. Sebab penulis tentu menjadikan buku-buku sebagai rujukannya.

Seperti penulis buku “Gila Baca ala Ulama” ini, Syaikh Ali bin Muhammad bin Hussein al-Imran, yang mencantumkan sumber referensi sangat lengkap. Doktor dari Universitas Omdurman di Sudan ini termasuk ulama zamaan now yang produktif menyusun karya tulis. Pastinya efek gila baca juga. Nilai 5 dari skala 5 untuk buku inspiratif ini.(*)