Breaking News

Menata Indonesia Menuju Pusat Industri Halal Dunia

Spread the love

Oleh: Eva Priyawati

#MuslimahTimes — Industri pada era kini menjadi satu kebutuhan mutlak bagi sebuah negara. Negara industri bisa diartikan sebagai keadaan dimana suatu negara dilengkapi oleh mesin dan pabrik yang mampu menjadi stimulus bagi berkembangnya sektor-sektor lain dalam perekonomian.

Memiliki dasar industri yang kuat adalah hal yang fundamental bagi suatu negara agar negara tersebut tidak bergantung pada negara lain dalam hal vital seperti pertahanan, industri, dan produktivitas perekonomian.Negarayangterindustrialisasiakanmampuberdaulatdalammemenuhikebutuhanwarganya.

Hanya saja sebagai umat Islam yang memiliki tuntunan syari’ah dalam kehidupan bermasyarakat,kita tidak boleh melepaskan diri dari ketaatan pada Allah. Islam memerintahkan untuk hanya memproduksi barang dan jasa yang halal saja. Islam mengharamkan barang dan jasa yang haram untuk diproduksi, dikonsumsi, dan didistribusikan ke tengah-tengah masyarakat. Maka sudah sepatutnya negara memiliki visi mewujudkan industri halal bagi keberlangsungan perekonomian negeri.

Maka  umat Islam yang sedang menuju industrialisasi dan perkembangan teknologi harus dibangun di atas kekuatan akidah Islam. Selalu berpegang teguh pada tuntunan Allah Swt dan utusan-Nya yang mulia Nabi Muhammad saw.

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواْاسْتَجِيبُواْلِلّهِوَلِلرَّسُولِإِذَادَعَاكُملِمَايُحْيِيكُمْوَاعْلَمُواْأَنَّاللّهَيَحُولُبَيْنَالْمَرْءِوَقَلْبِهِوَأَنَّهُإِلَيْهِتُحْشَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya ketika ia menyeru kamu kepada sesuatu yang memberikanmu kehidupan. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya, dan sesungguhnya hanya kepada-Nya engkau dikumpulkan. (QS.al-Anfal[8]:24)

Sudah jamak diketahui jika negara berkembang sangat bergantung pada negara maju dalam hal industri terutama industri beratnya. Ditambah Barat memang telah memulai industrialisasinya sejak 150 tahun yang lalu. Menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesaruntuk menjadi negara terindustrialisasi.

Faktanya memang Indonesia belum mampu menjadi negara yang berdikari. Segala sumber daya yang dimiliki masih belum termanfaatkan dengan optimal, sehingga mampu menopang perindustrian. Sekalipun negeri kaya sumber daya namun Indonesia masih tunduk secara politik dan ekonomi pada negara maju. TakmudahnamunbukanmustahilbagiIndonesiauntukmampumenjadipusatindustrihalaldunia.Selama menjadikan aturan Allahsebagai tuntunan maka kesejahteraan akan diraih.

Untuk mampu menjadi pusat industrikebijakan negara mesti bertumpu pada hal-hal berikut:

  1. Pembangunan ekonomi berorientasi pada pertahanan.

Negara harus menitikberatkan industri pertahanan sebagai stimulus dan kekuatan dalam perekonomian.Saat industri pertahanan menjadi perhatian maka akan membuka lapangan pekerjaan dan menghasilkan kekayaan. Karena industri ini akan melibatkan pembangunan industri berat berupa industri besi dan baja, batu bara, persenjataan dan lain sebagainya.

Dalam mengembangkan industri pertahanan negara mesti menginisiasi dukungan baik secara ekonomi maupun politis pada pelaku sektor industri. Dukungan dapat berupa bantuan pinjaman lahan yang bebas biaya atau bantuan keuangan. Dengan ini diharapkan para pengusaha bisa dimudahkan dalam produksi masal besi dan baja atau pengembangan bahan kimiadan peleburan logam.

Jika negara tak bergantung pada negara lain dalam industri berat maka akan memudahkan bagi sektor industri lain untuk berkembang. Semua bahan baku dan alat-alat produksi akan mudah diperoleh.

Selain itu dengan menstabilkan industri pertahanan maka akan akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat. Otomatis permintaan akan barang konsumsi meningkat. Saat itulah terjadi stimulus bagi berkembangnya industri-industri lainnya.

  1. Kemandirian Pengolahan Barang Tambang

Kontrol terhadap kekayaan tambang mutlak dilakukan. Dari mulai menyuling sampai mengolah mesti berada di bawah kontrol penuh negara. Agar menghilangkan ketergantungan pada negara lain.

Dengan begini maka akan terjagalah suplai bahan baku dan menjaga keberlangsungan industri-industri lain. Contohnya,mesin-mesinuntukperusahaanguladansemen,keteluap,masinroljalan,mesinpanen,mesinpintaldanlain-lain.Heavy Mechanical Complexmempunyaifasilitasuntukmemproduksituanganbajadanbesiringan,sedang,danberat.Industri-industritersebutdanlainnyabisadipakaiuntukmengembangkanindustripenyuplaibagiperalatandanperlengkapanyangdibutuhkanuntukindustribahanmentah.

  1. Berdaulat dalam pertanian

Negara yang sedang bergerak untuk kemajuan industrinya mesti memiliki kebijakan mandiri bagi pertaniannya. Kedaulatan pangan menjadi modal bagi pembangunan. Negara mesti mampu memenuhi kebutuhan pangan warganya tanpa bergantung pada negara lain.

Saat berdaulat dalam pangan maka stabilitas harga dan pemenuhan kebutuhan pokok warga juga akan menjadi modal bagi pembangunan ekonomi.

Setidaknya ada tiga cara yang bisa ditempuh negara dalam membiayai pembangunan sektor industrinya, yaitu:

  1. Investasi langsung

Operasional sebuah industri mustahil bisa berjalan tanpa suntikan dana. Pada poin inilah negara mesti lebih memerhatikan kebutuhan tiap industri. Untuk industri yang tak bisa memberi keuntungan langsung seperti industri perkapalan, penelitian ruang angkasa, penelitian pertanian maka negara wajib mensubsidi.

  1. Keterlibatan langsung

Bagi sektor-sektor publik yang memiliki nilai komersial dan membutuhkan campur tangan pemerintah, maka negara mesti terlibat aktif agar proyek tersebut berjalan. Misalnya dalam eksplorasi minyak.

  1. Merangsang industri swasta untuk bergabung dalam proyek

Hal inidiwujudkandenganmenyerahkan kontrak pada industriswasta untuk membuat kapal laut, tank, dan lain-lain. Subsidi juga bisa diberikan pada industri pengolahan bahan mentah serta penyediaan lahan kosong bagi proyek konstruksi bangunan.

Demikianlah langkah-langkah industrialisasi yang mesti diupayakan oleh negara. Saat semuahal di atas direalisasikan, maka pertumbuhan ekonomiserta perkembangan industri akan perlahan meningkat. Saat kembali pada syariat Islam bukan mustahil bagi Indonesia untuk bisa menjadi pusat industri halal dunia.

Waallahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published.