Breaking News

Ketika Olahraga Berujung Duka

Spread the love

Oleh. Yuli Ummu Raihan
(Penggiat Literasi)

Muslimahtimes.com– Sepak bola adalah olahraga yang sangat populer di Indonesia. Hampir semua kalangan menggemarinya, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, laki-laki, perempuan, rakyat biasa hingga pejabat negeri. Mulai dari pelosok desa hingga kota besar ajang sepak bola menjadi hiburan tersendiri untuk masyarakat. Mereka rela berpanas-panasan menonton langsung pertandingan sepak bola, bergadang malam untuk menonton pertandingan melalui layar kaca, bahkan membeli tiket perjalanan dan tiket masuk untuk bisa menyaksikan secara langsung tim favorit mereka bertanding.

Seperti umumnya sebuah pertandingan akan ada yang kalah dan menang. Hal ini biasa, karena sepak bola dan cabang olahraga lainnya hanyalah sebuah permainan. Semangat sportivitas sangatlah dibutuhkan dalam hal ini. Tidak perlu ada sakit hati, dendam, ricuh, apalagi hingga berujung korban jiwa.

Mengerikan, sebuah tragedi terjadi beberapa waktu lalu. Innalillahi wainnailaihi rojiun, duka mendalam untuk dunia persepakbolaan Indonesia. Kejadian tragis terjadi di awal Oktober 2022 tepatnya hari Sabtu dini hari, di Stadion Kanjuruhan Malang Jatim. Tercatat 127 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang terjadi usai laga antara Arema FC vc Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2.

Kejadian dipicu aksi sejumlah penonton yang turun ke lapangan, dan berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa sampai kalah. Kemudian pihak keamanan melakukan upaya pencegahan dan pengalihan agar penonton tidak semakin banyak masuk ke lapangan. Hal ini disampaikan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta pada Minggu dini hari 2/10/2022.

Menurut Nico, timnya sudah mencoba memberikan imbauan dengan cara persuasif. Namun, cara ini tidak berhasil dan massa kian bringas menyerang dan merusak mobil kepolisian. Akhirnya pihak kepolisian menyemprotkan gas air mata hingga ribuan Aremania yang masih berada di tribun panik dan berlarian mencari pintu keluar. Puncaknya mereka berebut menuju pintu 10 dan 12 sehingga terjadi penumpukan dan terjadilah tragedi memilukan ini. (Okezone.com, 2/10/2022)

Akibatnya 127 orang tewas, 34 di antaranya meninggal dunia di lokasi sebelum sempat dievakuasi, dan 94 lainnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Jumlahnya mungkin akan bertambah karena masih ada 180 orang lagi yang masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit di Malang.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, siapa yang bertanggungjawab atas tragedi ini? Masyarakat menunggu konfirmasi dari semua pihak dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Harus ada perbaikan menyeluruh mulai dari aturan pertandingan, SOP pengamanan, pengaturan keamanan dan kenyamanan stadion, dan aturan tegas untuk peristiwa ini.

Menanggapi hal ini, PSSI langsung membentuk tim investigasi. Sementara PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi menghentikan Loga 1 2022-2023 hingga sepekan ke depan.
Walau begitu akun fans Liverpool Indonesia @The_RedsIndo menenangkan fans sepak bola tanah air dengan mengatakan insiden klub biasanya tidak akan berimbas kepada Timnas.

Kejadian nahas ini menurut Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa, akan memberikan dampak besar terhadap industri sepak bola Indonesia. Bukan rahasia lagi jika sepak bola tidak lagi murni sebagai ajang perlombaan olahraga. Sistem kapitalisme telah menjadikan olahraga sepak bola dan sejenisnya menjadi sumber materi. Ada keuntungan materi yang dihasilkan dari kompetisi semacam ini.

Tidak heran jika sekelas artis Raffi Ahmad ikut ke dalam industri ini. Ia membeli saham mayoritas Cilegon United pada 31 Maret 2021. Melalui Rans (nama perusahaan/ manajemen Raffi Ahmad) ia mampu menggaet sejumlah sponsor ternama. Ia juga menjadi penyediaan siaran langsung beberapa pertandingan.

Langkah Raffi ini juga diikuti oleh Youtuber ternama Atta Halilintar dan sejumlah publik figur lainnya. Pengamat sepak bola nasional, Yusuf Kurniawan, menilai kemunculan para artis di industri sepak bola sebagai berkah. Terobosan baru pengelolaan sepak bola dihadirkan anak-anak muda ini. Pengembangan bisnis lewat keartisan jadi multiefek lewat produk, konten, komersialisasi digital, dan lain-lain yang terafiliasi dengan figur ai artis. Secara umum penghasilan klub bola bersumber antara lain drai dari penjualan tiket, penjualan pemain, penjualan merchandise, penghasilan dari sponsor, bagi hasil hak siar, dan lain-lain.

Sistem kapitalisme juga membuat ajang pertandingan olahraga semacam ini tidak murni lagi sebuah permainan atau hiburan. Banyak kemaksiatan yang menyertai setiap even olahraga ini. Mulai dari peredaran miras, narkoba, seks bebas, hingga perjudian. Fanatisme pada satu klub tidak jarang menimbulkan beragam pertikaian antarsuporter, hingga kerusuhan yang berakibat pada pengrusakan sejumlah fasilitas umum, hingga korban jiwa. Sistem sekularisme telah mengikis akidah umat sehingga jauh dari nilai dan aturan agama. Suporter yang mayoritas anak muda sangat mudah tersulut emosi dan bertindak menuruti nafsu belaka.

Olahraga dalam Pandangan Islam

Mengutip tulisan KH. Hafidz Abdurahman, MA di sejumlah postingan media sosial, beliau menyebutkan bahwa dunia olahraga itu amat luas. Potensi dan motivasi masyarakat dalam berolahraga juga berbeda-beda. Ada yang positif, tetapi ada juga yang negatif. Olahraga ada yang berbentuk fisik dan psikis yang bisa mendatangkan manfaat dan ada juga yang malah berbahaya dan merusak.

Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur bagaimana olahraga itu seharusnya. Setiap perbuatan memiliki tujuan, begitu pun ketika seseorang melakukan olahraga. Karena kehidupan seorang muslim bukanlah kehidupan yang dipenuhi oleh senda gurau, main-main, bahkan sia-sia. Meski tidak dapat dimungkiri manusia juga butuh hiburan dan bersenda gurau.

Rasulullah telah memerintah umatnya untuk mengajarkan renang, berkuda, dan memanah kepada anak-anak. Konteks perintah itu ada dua, yaitu untuk menjaga kebugaran dan melatih fisik untuk persiapan berjihad di jalah Allah. Olahraga dalam Islam bukan untuk mendapatkan popularitas, materi, kebanggaan, apalagi ajang maksiat seperti saat ini.

Olaraga diatur agar menjadi bagian dari aktivitas politik dan ideologis. Allah berfirman dalam QS. al-Anfal ayat 60 yang artinya, “Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang mampu kalian upayakan.”

Nabi Muhammad saw. juga bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah ketimbang orang mukmin yang lemah.”

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah saw. bersabda, “Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung zikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan. Kecuali empat perkara, yaitu senda gurau suami istri, melatih kuda, memanah, dan berenang. ” (HR. An-Nasa’i)

Aturan Islam lainnya adalah bahwa aktivitas olahraga itu tidak menimbulkan mudharat atau membahayakan. Maka, segala bentuk olahraga yang menimbulkan bahaya, baik bagi pelakunya atau orang lain dilarang.

Olahraga hanyalah selingan, wasilah untuk menjaga kebugaran tubuh, bukan tujuan hidup apalagi menjadi pekerjaan dan sumber pendapatan. Memiliki tubuh yang sehat, bugar akan membuat ibadah maksimal dan berjalan lancar.

Islam juga mengatur agar ketika melakukan aktivitas olahraga tetap memperhatikan adab. Tidak menampakkan aurat, tabaruj, ikhtilat, apalagi diiringi kemaksiatan lain seperti meminum minuman keras, seks bebas, dan judi.

Saat ini orientasi hidup umat Islam telah dijauhkan dari syariat Islam. Asas manfaat yang menjadi pandangan hidup sistem hidup saat ini telah jauh menyesatkan umat Islam. Mereka disibukkan mencari kesenangan dunia dan melupakan akhirat. Sehingga olahraga hari ini telah menjadi sarana untuk bermaksiat, meninggalkan zikir, dan melalaikan manusia dari beribadah kepada Allah.

Olahraga hari ini juga telah membuang potensi umat Islam untuk bangkit jadi khoiru ummah. Mereka sibuk dengan aktivitas olahraga siang hingga malam. Menghabiskan waktu, tenaga, yang tidak sedikit hingga tidak peduli dengan kondisi umat saat ini

Dalam Islam kebugaran tubuh, keahlian di berbagai cabang olahraga yang dianjurkan sangatlah dibutuhkan sebagai persiapan berjuang di jalan Allah. Memerangi musuh Islam dan mempertahankan diri, harta, dan jiwa, serta kehormatan Islam.

Wallahuallam bissawab.