Breaking News

Tanda-tanda Kamu Telah Dewasa

Spread the love

Oleh: Tari Ummu Hamzah

MuslimahTimes.com – Pernah ngga sih Sob kalian bertanya dalam diri kalian, “Aku tuh udah dewasa belom ya?”, ” Kira-kira ciri-ciri kalau kita udah dewasa apa sih?”, “Apakah musti nunggu aku berusia dua puluh tahun dulu baru disebut dewasa? “.

Kalau kalian masih kebingungan soal dewasa atau ngga dewasa, kuy lah kita sama-sama cari tahu. Kita kulik bagaimana definisi dewasa dalam Islam dan bagaimana Islam mampu mendewasakan ummatnya.

Oke Sob, yang namanya tanda dewasa itu bisa kita bedakan dengan dua hal, yaitu berupa fisik badan kita dan sikap kita. Kalau dalam Islam dewasa itu ketika seorang muslim telah memasuki fase baligh. Yaitu mimpi basah (ihtilam) bagi laki-laki, dan menstruasi (haid) bagi anak perempuan. Ini ini termasuk tanda fisik kalau seseorang sudah dewasa.

Trus apa donk tanda-tandanya kalau seseorang tuh punya sikap dewasa? Gimana cara Islam mendewasakan kita?
Wait! Sabar! Kita bahas pelan-pelan dulu Sob, biar kalian ngga gagal paham. Oke! Dalam Islam ketika seorang anak sudah masuk fase balig maka dia itu sebenarnya punya akal yang sempurna. Nah loh apa lagi tuh.

Jadi yang dimaksudkan akalnya sudah sempurna itu, dia sudah bisa diajak bicara bermacam-macam hal. Mulai mampu membedakan mana yang baik dan mana yang bukan. Maka dari itu ketika kita sudah balig, Islam memberikan beban hukum berupa hukum syara, karena di fase ini kita dianggap sudah mampu menjalankan berbagai sistem dan hukum suatu perbuatan.

Nah Sob kalau tadi kan disebutkan kalau sudah balig berarti sudah mampu membedakan mana yang baik dan mana yang bukan, mulai mampu untuk melakukan proses berfikir. Apa sih proses berfikir itu? Maksudnya sudah mampu mengaitkan antara fakta dengan informasi yang sebelumnya dan pemikiran mendasar tentang kehidupan. Seperti kita ini dari mana? Untuk apa hidup di dunia ini? Setelah hidup kita mau kemana?

Eh btw, kalian pernah ngga sih ditanya tiga pertanyaan diatas? Kalau belum pernah kuy lah kita bahas bareng-bareng. Oke yang pertama, kita itu dari mana? Jelas ya Sob kita dan seluruh alam semesta ini datangnya dari Allah. Karena sifat ke-Maha Esaan-Nya lah yang mampu menciptakan seluruh alam semesta dan isinya.

Yang kedua, kita ini hidup untuk apa? Karena kita mengimani Allah, maka di dunia ini kita harus mengikuti seluruh perintah Allah, dan Allah udah kasih kita petunjuk berupa Al-Quran, melalui perantara Rasulullah. Jadi hidup kita hanya untuk ketaatan kita kepada Allah saja. Bukan dengan manusia atau benda-benda.

Pertanyaan ketiga. Kita ini mau kemana setelah meninggal? Karena kita ini asalnya dari Allah, hidup harus sesuai dengan perintah Allah, jadi kita bakalan balik lagi kepada Allah Sob. Nah disini adalah fase dimana keimanan kita kepada Allah “Bermain”. Sebab kita harus meyakini adanya hari kiamat, padang mahsyar, hari ditimbangnya amal, syurga dan neraka, dsb.

Tiga pertanyaan itulah yang disebut sebagai pandang atau pemikiran mendasar tentang kehidupan Sob. Ketiganya itukan butuh proses berfikir. Kalau kita mampu menjawab tiga pertanyaan tadi, maka terbentuklah jati diri kita yaitu seorang muslim.

Nah dari sini kita mulai paham kan Sob kalau dewasa tuh ternyata harus mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar sesuai dengan syariat Islam. Kalau kita paham jati diri kita, kita ngga bakalan gampang ikut-ikutan hal-hal yang ngga sesuai dalam Islam, apalagi jaman sekarang remaja gampang banget ngikuti hal-hal yang viral. Padahal kan banyak yang ngga sesuai dengan Islam.

Sebelum kita melakukan suatu perbuatan harus kita fikir baik-baik, mempertimbangkan perbuatan kita dalam Islam itu seperti apa, jadi standar perbuatan tuh kayak gimana. So jadi kita ngga ngasal dalam berbuat dan berucap. Karena kita paham bagaimana Islam mengatur.

Kita ini muslim Sob, beda sama kaum-kaum dari agama lain yang ngga punya aturan se kompleks Islam. So kuy lah kita rubah pandang kita terhadap kehidupan ini. Sebab segala sesuatunya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.