Breaking News

Month: January 2020

Klaim China dan Gas Raksasa Di Natuna

Oleh : Neno Salsabillah (Revowriter Serang)   #MuslimahTimes — Belum lama ini insiden masuknya kapal-kapal nelayan asal China yang dikawal kapal coast guard terdeteksi masuk ke perairan Natuna secara ilegal. Masuknya kapal-kapal Negeri Tirai Bambu di Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia membuat berang pihak Indonesia. Pemerintah sendiri, lewat Kementerian Luar Negeri, telah mengirim nota protes…

Read More

Kado Pahit Rezim Neolib untuk Rakyat

Oleh : Ifa Mufida ( Pemerhati Kebijakan Publik) Muslimahtimes– Tahun baru pasti ada harapan baru. Harapan merupakan suatu keniscayaan yang pasti ada bagi setiap manusia. Begitu juga yang diimpikan oleh rakyat yang hidup di suatu bangsa. Ada sebuah harapan hidup lebih sejahtera. Lapangan pekerjaan untuk semua masyarakat juga semakin mudah. Jaminan kesehatan dan pendidikan bisa…

Read More

Bias Harapan atas Layanan Publik Terbaik

Oleh : Tari Ummu Hamzah. Muslimahtimes– Sejak pemerintah era Jokowi berlangsung, penanam modal asing di Indonesia semakin gencar. Tak terkecuali dengan penanaman modal asing untuk sektor infrastruktur. Ternyata para pemodal asing mendapatkan porsi mayoritas dalam pembiayaan modal infrastruktur. Nantinya investor asing bisa berkontribusi hingga 51% pada proyek pembangunan infrastruktur jalan tol. Jika semula mendapat porsi…

Read More

Puluhan Tokoh Muslimah Tangerang Menggelar Diskusi Awal Tahun 2020

Oleh. Hana Annisa Afriliani #MuslimahTimes — Manusia sudah seharusnya terus belajar untuk memperbaiki masa depan. Tahun 2020 yang telah hadir bukan berarti menjadi penutup pintu refleksi dari apa yang telah dihadapi Indonesia di tahun 2019. Begitulah yang diungkapkan moderator dalam pengantar diskusi tokoh Muslimah pada Sabtu, 4 Januari 2020 di sebuah aula rumah makan di…

Read More
Khilafah Merusak Atau Dirusak? Oleh. Ummu Azka Sudah jatuh tertimpa tangga. Di tengah makin beratnya permasalahan yang dihadapi bangsa ini, Menkopolhukam Mahfudz MD melontarkan pernyataan kontroversial mengenai Khilafah. Sosok intelektual ini mengatakan bahwa Khilafah adalah sebuah ajaran yang merusak. Merusak tatanan NKRI yang selama ini telah kokoh berdiri (disarikan dari kumparan.com) Pernyataan tersebut jauh panggang dari api. Tak dapat dibuktikan secara fakta empirik maupun ilmiah. Penuh dengan tendensi tak berdasar, bahkan cenderung frontal. Bagaimana mungkin seorang intelektual beragama Islam memiliki pandangan yang menyudutkan ajaran agamanya sendiri? Tekanan yang diterima bangsa saat ini memang sungguh luar biasa. Di tengah incaran banyak kepentingan, bangsa ini masih harus berkutat dengan kampanye antiradikalisme yang sebenarnya absurd. Pasalnya, pengertian radikalisme cenderung digiring kepada stigma anti Islam. Bahkan beberapa ajarannya dimonsterisasi, diopinikan sebagai sesuatu yang membahayakan negeri. Contohnya adalah Khilafah. Kekeliruan Bapak menteri yang menyatakan bahwa Khilafah adalah sistem yang merusak, dapat terbantahkan dengan mudah. Khilafah, sebuah institusi pemerintahan yang melaksanakan syariat Islam secara kaffah, merupakan sebuah sistem pemerintahan dalam Islam. Khilafah berperan untuk mengurusi urusan umat. Berdiri di atas konsep yang jelas, yakni akidah Islam, khilafah memiliki beberapa keistimewaan diantaranya : 1. Jelas dari segi dasar pemikiran. Secara akidah, umat Islam diwajibkan untuk berhukum pada hukum Allah secara menyeluruh dalam semua aspek kehidupan. Butuh institusi formal agar Islam bisa diterapkan secara kaffah. Itulah Khilafah. Dalam Khilafah, negara berfungsi sebagai junnah dan Melindungi semua warga negara serta menjamin kebutuhan asasi rakyatnya. Pelaksanaan tersebut dituntun oleh wahyu dan nash syara' agar tak lantas menjadi sebuah aturan yang semena-mena. 2. Secara empirik, dunia telah mengakui bahwa selama 14 abad Kekhilafahan Islam, dunia berada dalam peradaban paling gemilang. Banyak bermunculan para ulama sekaligus ilmuwan yang memberikan sumbangsih pikiran serta hasil penemuannya. Sosok seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan juga para Imam Madzhab : Imam Syafi'i, Hanafi, Hanbali dan Maliki, adalah sedikit diantara generasi emas yang dihasilkan dalam sistem Islam. Menjadi ulama sekaligus ilmuwan, mereka tumbuh dan mampu menghasilkan buah karya yang bermanfaat untuk kehidupan. Semuanya terwujud dalam situasi dan kondisi yang mendukung dengan sebaik-baiknya periayahan. Kondisi berkebalikan dengan saat ini, ketika belum genap satu abad kapitalisme sekuler berkuasa, kehancuran terjadi di mana-mana. Perekonomian semakin memburuk, hutang-hutang menumpuk. Kendali perekonomian bertumpu pada ribawi menjadikan carut marut bencana di dalam negeri. Kemerosotan

2020: Indonesia Makin Suram, Hanya Khilafah Satu-satunya Jawaban

Oleh: Yulida Hasanah (Aktivis Muslimah, Tinggal di Kabupaten Jember) #MuslimahTimes — Dikutip dari PROKAL.CO pada pertengahan bulan Desember 2019 kemarin, secara mengejutkan Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan pernyataan yang membuat Menkeu Sri Mulyani sakit kepala. BPS memprediksi ekonomi Indonesia akan buram di 2020 karena berbagai faktor. Beberapa di antaranya, perang dagang antara Amerika dan China,…

Read More

The New Caliphate 2020

Oleh. Dian F. Hsb   #MuslimahTimes — “Jika gagal dibenci, maka publik akan bersimpati,” itulah yang hari ini dialami oleh Islam ideologis, setelah umat islam berkali-kali mendapat tantangan dan ujaran kebencian di berbagai negeri. Belum lekang dari ingatan kita, aksi brutal membabi-buta oleh teroris bersenjata yang menembaki saudara-saudara Muslim di New Zealand. Lantas orang-orang yang…

Read More

Nestapa Uighur, Dimana Suara Pemimpin Islam?

Oleh: Azrina Fauziah (Aktivis Dakwah dan Member Komunitas Pena Langit)   #MuslimahTimes — Apa yang anda rasakan ketika melihat saudara kandung anda, ibu, ayah, suami, istri dan anak anda dipisahkan dan justru dianiayah oleh sekelompok orang yang tak bertanggung jawab? Kesal dan sedih begitulah yang akan kita rasa. Ditambah lagi bila tetangga baik kita hanya…

Read More

Saat Pelanggaran HAM Menimpa Muslim Uighur

Penulis : Ummu Nazry Nafiz (Pemerhati Generasi)   #MuslimahTimes — Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah-langkah dalam penyelesaian dugaan pelanggaran HAM kepada muslim Uighur, Cina. Ia mengatakan, Kementerian Luar Negeri sudah merespons isu tersebut. Selain pemerintah, organisasi masyarakat sipil juga sudah turun dalam masalah Uighur seperti MUI dan Muhammadiyah sudah turun ke…

Read More

Ummatan Wahidah Di Bawah Naungan Khilafah

Oleh: Dina Wachid Muslimahtimes– Ada seruan penegakan khilafah dalam aksi bela Uighur di depan Kedubes China pada Jum’at 27 Desember lalu. Adalah Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Sobri Lubis, yang menyerukan penegakan khilafah Islamiyyah untuk menaungi seluruh negara Islam di dunia. Menurutnya hal itu bisa mencegah penindasan terhadap umat Islam seperti pada muslim…

Read More

‘Resesi Sex’ Hantui Negara Sekular

Oleh : Kanti Rahmillah, M. Si (Anggota Revowriter Purwakarta) Muslimahtimes– Seorang jurnalis AS menarasikan fenomena yang menjangkiti kaum milenial di negaranya dengan diksi ‘Resesi sex’. Berkurangnya gairah seksual dikalangan milenial telah berdampak pula terhadap lajunya perekonomian. Menurunnya aktivitas kencan, telah menggeser omset restoran dan penginapan. Begitupun berlian dan sewa kapal pesiar yang biasa di hadiahkan…

Read More